July 31, 2013

Bergerak

Tags

Tahun ini adalah tahun yang benar-benar suram bagi blog saya ini. Bagaimana tidak, dalam tahun ini hanya ada 1 tulisan (tambah satu lagi dengan yang ini.. hehehehehe). Bukan berarti blog ini telah mati, tentu saya tidak berharap demikian. Inginnya tetap aktif dan tak menjadi blog zombie - hidup segan mati tak mau.

Saya sedang terkena syndrome malas. Khususnya malas mengupdate status, apalagi update tulisan di blog ini. Bukan berarti saya menjadi malas dalam hal lain. Tentu tidak. Ibaratnya anak kecil, saya menemukan mainan baru sehingga lupa mengupdate tulisan disini. Jadi, buat teman-teman silent reader yang mengikuti blog saya ini, saya mengajukan permintaan maaf yang sedalam-dalamnya karena telah tanpa sengaja melupakan tidak mengupdate ocehan saya di sini atau di blog sebelahnya lagi.

Saya menyadari, bahwa hidup harus terus berjalan hingga tiba waktunya berhenti kelak. Demikian juga saya. Kebutuhan bergerak ini timbul ketika kita mengalami ketidaknyamanan dalam suatu posisi, maka dari itu kita harus mengubah posisi, yaitu bergerak. Entah bergeraknya ke samping kiri, kanan, ke depan, atau bahkan ke belakang. Yang pasti posisi kita tidak lagi berada pada kordinat dimana kita berada sebelumnya.

Bergerak ini adalah salah satu kebutuhan makhluk hidup. Bayangkan jika kita sebagai makhluk yang dinamis tetap berada pada satu titik. Kaku, tak bergerak, persis seperti batu. Otot-otot kita akan menjadi kaku. Aliran darah menjadi stagnan sehingga timbunan lemak, kolesterol, bahkan radikal bebas lainnya makin menumpuk tak terbakar menjadi kalori. Ujung-ujungnya malah sakit berkepanjangan, stroke lah.. diabet lah.. dan banyak lagi penyakit lainnya yang timbul karena kita enggan bergerak.

Demikian juga dalam karir, pekerjaan, maupun bisnis. Kita harus terus bergerak, bukan sekedar agar di bilang tak mati suri. bukan.... gerakan kita justru untuk membuktikan bahwa kita ini manusia dinamis, manusia yang selalu ingin berubah, harapannya tentu ke arah yang lebih baik. Tetapi, kita tidak sedang bermain film, dimana gerakan kita selalu berujung pada keadaan yang lebih baik. Ada banyak faktor dan resiko-resiko akibat gerakan kita. Dan sebagai manusia yang hidup, kita harus siap dengan segala resiko yang mungkin terjadi.

Justru dari gerakan-gerakan kecil inilah kita bisa belajar. Andai gerakan kita mengarah kepada keadaan yang lebih buruk, setidaknya kita tahu bahwa langkah kita salah. Kalau sudah tahu salah, tentu kita tidak akan mengulanginya lagi. Kecuali kita mau di cap bodoh dengan melakukan kesalahan yang sama untuk kedua kalinya.

Dan ternyata, keinginan saya untuk menggerakkan tangan di tut keyboard ini telah mengubah jumlah postingan saya di tahun ini yang semula hanya satu, kini telah menjadi dua. Tentu, jika ukurannya kuantitas, jumlah postingan saya menjadi lebih baik dari sebelumnya. Jika ukurannya kualitas... Tulisan saya ini masih acak kadut, dan belum menjadi lebih baik dari sebelumnya. Apapun ukurannya, saya tetap merasa bahagia telah berhasil mengisi (lagi) blog saya ini dengan tulisan yang (mungkin) gak jelas maksud dan tujuannya.

Terima kasih telah sudi membaca tulisan yang gak jelas ini.
Hanya karena ketidaknyamanan yang bisa membuat orang bergerak dan tidak mandeg

Artikel Terkait