Kecerdasan bisa termasuk kreativitas, kepribadian, watak, pengetahuan, atau kebijaksanaan. Namun, beberapa psikolog tak memasukkan hal-hal tadi dalam kerangka definisi kecerdasan. Kecerdasan biasanya merujuk pada kemampuan atau kapasitas mental dalam berpikir, namun belum terdapat definisi yang memuaskan mengenai kecerdasan (wikipedia.com).
Seorang tokoh favorit saya mendefinisikan kecerdasan sebagai kemampuan seseorang membuat distingsi (perbedaan) yang lebih baik. Semakin baik seseorang dapat membuat distingsi, kecerdasannya semakin baik. Kemampuan setiap orang untuk melihat distingsi tidak sama. Oleh sebab itu, setiap orangtua harus dapat melihat kemampuan anaknya dalam membuat distingsi, kemudian mendukung dan mengarahkannya untuk dikembangkan dalam kehidupannya.
Kisah berikut mungkin akan sedikit memberi gambaran tentang arti kata Cerdas. Berikut kisahnya :
Dalam sebuah kelas, Guru sedang memberikan soal cerita matematika.Menurut Anda, siapakah yang cerdas??
GURU : "Anda pergi ke pasar swalayan untuk membeli tepung. Di sana ada kemasan tepung 1 kg dengan harga Rp. 5.000,- Juga ada kemasan tepung 5 kg dengan harga Rp.20.000,- Kemasan mana yang sebaiknya Anda beli agar Anda bisa hemat dan untung?"
ROBERT : "Kita sebaiknya membeli kemasan 1 kg dengan harga Rp. 5.000,-"
GURU : "Wah, sayang sekali. Jawabanmu salah Robert. Seharusnya kita membeli tepung dengan kemasan 5 kg seharga Rp. 20.000,-"
ROBERT : "Tapi Bu Guru … bukankah di rumah Ibu hanya membutuhkan sedikit tepung? Saya kira 1 kg saja sudah cukup. Malah barusan Ibu saya membuang 1 sak tepung yang sudah rusak karena lama tidak terpakai. Bukankah ini malah lebih boros dan “membuang-buang uang” saja?"
GURU : "Tidak Robert. Jawaban yang benar adalah kita harus membeli tepung dengan kemasan 5 kg seharga Rp. 20.000,- karena itulah jawaban yang seharusnya."
ROBERT : "Tapi Bu … untuk apa membeli tepung sebanyak itu bila toh nantinya tidak terpakai?"
GURU : "Robert … memang itulah jawaban yang benar. Kamu jangan membantah."
ROBERT : "Tapi Bu … menurut saya jawaban yang benar adalah …"
GURU : "SUDAHLAH Robert! Ayo sekarang ikut Ibu Guru menghadap Kepala Sekolah. Kelakuanmu sangat buruk hari ini! Tidak seharusnya kamu membangkang di kelas."
(Si Robert dalam kisah di atas adalah ROBERT T. KIYOSAKI, seperti yang dialaminya sendiri. Angka-angka telah disesuaikan.)