Beberapa hari lalu aku diingatkan tentang sebuah komitmen, oleh sahabat sekaligus rekan kerja. Tentu dengan gayanya yang khas, disampaikan dengan sedikit guyonan dan sindiran halus. Sebenarnya apa sih komitmen itu? Dari hasil googling, terdapat banyak arti tentang komitmen. Berikut beberapa pengertian Komitmen :
Komitmen adalah sesuatu yang membuat seorang pekerja menyelesaikan tanggung jawabnya dengan baik, sekalipun tugas itu amat berat dan upah yang diperoleh tidak sepadan.
Komitmen adalah sesuatu yang membuat seseorang membulatkan hati dan tekad demi mencapai sebuah tujuan, sekalipun ia belum dapat mengetahui hasil akhir dari tujuan tersebut. Berjerih payah dan berkorban demi menyelesaikan tujuannya, sekalipun semua orang meninggalkannya.
Komitmen adalah sesuatu yang membuat seseorang memikul resiko dan konsekuensi dari keputusannya tanpa mengeluh, dan menjalaninya dengan penuh rasa syukur sebagai bagian dari kehidupan yang terus berproses.
Komitmen adalah sesuatu yang membuat seseorang berani setia dan percaya, meski harapannya tidak kunjung terpenuhi dan tidak ada yang dapat dijadikan jaminan olehnya.
Komitmen adalah sesuatu yang melampaui segala bentuk perbedaan, perselisihan dan pertengkaran. Ia tidak dapat dihancurkan oleh kekurangan, kelemahan maupun keterbatasan lahiriah; karena ketika kita berani mengikatkan diri dalam sebuah komitmen, kita telah “mati” terhadap kepentingan diri sendiri.
Komitmen adalah sesuatu… apa???
Sesuatu apa yang bisa membuat seseorang berkomitmen??? Jika dikaitkan dengan hukum sebab akibat, maka komitmen adalah akibat dari suatu sebab.Latar belakang seseorang berkomitmen akan berbeda dengan orang lain.
Ketika saya diingatkan akan komitmen saya, maka saya ucapkan terima kasih. Bisa jadi saya melupakan komitmen itu karena saya betul-betul lupa. Atau, bisa juga saya melupakan komitmen itu karena “sesuatu” yang menjadi sebab saya berkomitmen tidak seperti apa yang saya harapkan. Sehingga, lupa saya adalah disengaja, komitmen yang disepakati saya langgar dengan sadar sebagai bentuk protes, koreksi, dan perbaikan di masa yang akan datang.
Komitmen bukan sulap, bukan sihir. Ia adalah sikap kesungguhan jiwa terhadap sesuatu. Curahan penuh akal, pikiran, hati, dan perasaan, yang diwujudkan dalam tindakan nyata sebuah sikap. “Here I am. You can count on me. I won’t fail you”