March 14, 2011

Jauh Dekat Sama Saja

Tarif angkutan dalam kota di kota Malang menggunakan sistem tarif tunggal, jauh dekat sama saja. Tak peduli seberapa jauh anda naik kendaraan umum ini, bayarnya tetap sama. Kalau pinjem istilahnya operator selular, Tarif Flat.

Sistem tarif tunggal untuk angkutan umum di Kota Malang seingatku sudah diterapkan sejak aku pertama kali mengenal angkutan umum. Waktu itu masih jamannya Bemo. Tau Bemo gak? Coba liat gambar ini, nih..

Dulu, kami anak-anak kampung di salah satu sudut kota Malang minimal setahun sekali carter Bemo. Biasanya pas lebaran, habis acara gala-gampil dan terima uang angpaw dari famili dan tetangga, kami langsung carter Bemo. Tujuannya cuma satu, ke Sengkaling... mandi di kolam renang dan naik sepeda air. Hihihi.. lucu deh kalo ingat masa-masa itu. Tarif bemo kala itu hanya Rp. 50,- Jauh dekat sama saja.

Seiring perkembangan jaman, Bemo mulai tergusur oleh angkutan kota. Sekitar tahun 1986 jenis kendaraan umum di Kota Malang mulai bertambah. Penambahan ini seiring di pindahnya terminal Pattimura ke daerah Arjosari. Daihatsu Hijet 1000 adalah saingan utama Bemo kala itu. Pada jaman ini, jalur angkutan kota sudah menggunakan sistem kode; D, E, F.
  • Jalur D melayani tujuan dari Arjosari - Dinoyo. 
  • Jalur E untuk tujuan Arjosari - Gadang. 
  • Jalur F untuk tujuan Dinoyo - Gadang melalui Sukun. 
Tarif pertama angkutan kota ini hanya Rp. 100,- Jauh dekat sama saja.

Lima tahun kemudian, ada peremajaan angkutan kota dan jalur. Angkutan kota mulai diseragamkan warnanya menjadi biru. Kode jalur angkot juga di ubah seiring penambahan trayek baru dan terminal baru, Landungsari.


Perubahan Kode Jalur :
  • Jalur D berubah menjadi ADL-Arjosari Dinoyo Landungsari. 
  • Jalur E berubah menjadi AMG - Arjosari Mergosono Gadang. 
  • Jalur F berubah menjadi LDG - Landungsari Dinoyo Gadang.
Penambahan Jalur :
  • AL - Arjosari - Landungsari
  • AG - Arjosari - Gadang
  • GA - Arjosari - Gadang melalui Sukun
  • ABG - Arjosari - Borobudur - Gadang
  • AJG - Arjosari - Janti - Gadang
Tarif pertama kali sebesar Rp. 150,- Jauh dekat sama saja.

Tahun 1996, nasib bemo hanya tinggal beberapa saja. Yang masih ku ingat hanya jurusan Dinoyo - Blimbing. Dua tahun kemudian, aku sudah tidak pernah melihat bemo berkeliaran lagi di jalan-jalan kota Malang. Bemo terpaksa menyerah kalah, Punah ditelan perkembangan teknologi kendaraan bermotor.

Kini, angkot di kota Malang sudah semakin banyak seiring ditambahnya jalur-jalur trayek baru. Entah apa kodenya, aku sudah tidak bisa menghafalnya. Namun yang pasti, tarifnya sekarang Rp. 2.500,- Jauh Dekat Sama Saja.









Bagikan/Simpan/Bookmarks


Artikel Terkait