December 1, 2014

Desember Lagi

Tags
Hari pertama di bulan Desember 2014.
Spesialnya itu, tanggal 1 pas hari Senin. Hari pertama ketika semua orang kantoran beraktivitas. Spesialnya lagi, hari pertama ini dimulai dengan rintik hujan sejak jam 04.00 WIB subuh tadi. Pagi yang pas untuk dimulai dengan secangkir kopi panas.


Desember selalu bicara tentang hujan.. dan langit mendung.. dan kehangatan percakapan kita tentang manusia yang selalu mencari tujuannya…

Desember bicara soal hati yang penuh cinta.. tentang keterbatasan kita sebagai manusia.. tentang kehangatan keluarga dalam dunia yang makin tidak peduli..

Desember adalah indahnya  pertemanan yang menerima apa adanya dalam keikhlasan…  juga tentang keinginan hati yang kadang terlalu malu untuk bicara nyaring.. Tuhan mampu mendengar itu semua tanpa perlu terucap..

Desember selalu membuka makna soal memberi.. hati..diri..pengabdian.. dan tentang pengharapan akan besok yang tak pernah pasti.. kiranya membawa lebih banyak ketenangan dalam kegalauan waktu sekarang.

Desember selalu tentang hal yang terindah sepanjang tahun..

Desember bagiku selalu tentang orang-orang tercinta. Tentang keteladanan.. tentang banyak kenangan yang kita lewati.. tentang banyak cerita yang belum sempat kita rangkai bersama... Desember adalah tentang kerinduan hati bersamamu.

October 21, 2014

Manajemen Sumber Daya Komunitas di Sosial Media

Tags
Secara sederhana, manajemen adalah usaha mencapai tujuan dengan memanfaatkan sumberdaya yang dimiliki secara efektif dan efisien. Apapun bentuk kegiatannya, tujuan harus tercapai dengan ukuran efektif dan efisien. Literatur yang membahas tentang manajemen sangat banyak bertaburan di internet, baik blog, ebook, atau media sosial lainnya.

Saya tidak akan menambah catatan tersebut. Yang ingin saya angkat disini adalah fenomena pengelolaan sumberdaya manusia di tengah maraknya grup, forum, dan komunitas di dunia maya baik media sosial maupun forum khusus.

Internet telah berhasil menjembatani jarak dan waktu untuk mempertemukan orang-orang yang memiliki hobi, minat, atau kesukaan yang sama dalam sebuah forum atau grup di media sosial. Jarak yang jauh antar anggota tak lagi menjadi masalah. Setiap saat orang bisa berinteraksi berbagi pemikiran di dunia maya. Setiap hari bahkan setiap saat, kita bisa berkomunikasi dengan para anggota grup.

Seiring seringnya komunikasi di dunia maya, kebutuhan selanjutnya adalah komunikasi langsung, tatap muka, bercengkrama sebagaimana layaknya sahabat lama yang tak pernah bersua. Biasanya disebut Kopi Darat (Kopdar).  Ketika acara Kopdar pertama sukses, akan disusul dengan acara kopdar-kopdar lanjutan. Dari komunikasi ini, akan timbul keinginan untuk membuat sebuah kegiatan nyata sebagai wujud eksistensi komunitas. Tujuannya agar grup tersebut bisa dikenal dunia nyata, dan tak hanya besar di dunia maya.

Disini masalah jarak dan waktu mulai menjadi kendala. Kesibukan dan aktivitas anggota forum/komunitas yang berbeda-beda antara anggota satu dan lainnya, tentunya tidak serta merta bisa ditinggalkan hanya untuk sebuah loyalitas kepada grup. Diperlukan manajemen waktu yang baik bagi setiap anggota untuk bisa bergabung dalam kopdar maupun kepanitian kegiatan.

Sebagai koordinator kepanitiaan, pasti akan mengalami kesulitan dalam mengkoordinasikan anggota panitia. Jadwal yang disusun untuk melaksanakan tugas harus disesuaikan dengan jadwal rutinitas anggota (yang kesibukannya berbeda-beda). Seringkali harus mengorbankan salah satunya, antara tugas rutinitas dan loyalitas terhadap grup. Pengorbanan semacam ini tidak mudah. Bagai buah simalakama.  Ada yang rela bolos kerja, atau hanya masuk 1/2 hari plus di clatu oleh Supervisornya.. hanya demi untuk hadir pada acara kegiatan sebuah grup. Resiko terburuknya bisa di PHK oleh perusahaan tempat dia bekerja.

Sebuah pilihan yang sangat beresiko memang. Akan tetapi, ketika kita sudah nyaman dalam sebuah komunitas, apapun rela dikorbankan oleh anggotanya. Bagaimana agar komunitas yang dibentuk tersebut bisa menjadi tempat yang nyaman bagi anggotanya? Simak terus blog ini.. :D

July 1, 2014

Bollymania - I'm Not Freak (1)

Aktif di forum/grup apapun, bagi saya pribadi banyak memberikan pengalaman baru. Selain interaksi antar anggota yang sangat heterogen, tambahan wawasan baru, kita juga dituntut untuk dewasa dan bisa menjaga sikap dalam berinteraksi dengan anggotanya.

Seperti sekarang misalnya, saya aktif di grup para pecinta musik-film-dan artis Bollywood. Selain karena saya juga masih suka lihat yang cantik-cantik ala bollywood, lagu-lagunya juga cukup enak di dengarkan. Sebut saja Tum Hi Ho dari Original Sound Track (OST) film Aashiqui 2. Gara-gara lagu ini, banyak teman-teman saya yang awalnya mencibir semua hal tentang Bollywood, malah jadi ikutan suka dengan lagu tersebut. Hihihi... saya sukses meracuni otak mereka.



Tum Hi Ho telah ngetop setahun yang lalu.. sekarang saya lagi suka lagunya Sanam yang berjudul "Main Hoon". Tau gak, dari OST film apa??? kalau kalian menebak dari film Bollywood, maka tebakan kalian salah BESAR. "Main Hoon" adalah OST dari film The Amazing Spiderman 2.

Kok bisa??

Kenapa tidak?? Orang Hollywoodnya saja suka, kenapa kita masih pura-pura gak suka.

Di ketika masyarakat umum maju dengan genre musik yg sekarang, hampir sebagian dari kita muter-muter di jenis musik itu-itu lagi, ini yang saya temui selama ini di grup bollymania. Dan inilah yang membuat para bollymania seringkali di cap "freak". Ke-exclusivan bollymania yang kadang berdampak buruk, kebanyakan bollymania gak "welcome" dengan orang-orang penyuka musik non india. Ketika bumerangnya nancap di kepala, baru ribut-ribut.

Kalau saya pribadi adalah penikmat musik, jadi mau genre apa, pakai bahasa apa, dari zaman kapan, asal enak di telinga saya, ya saya nikmati. Kuping saya cukup adaptif mendengar musik India dari tahun 50an sampai sekarang. Sebagian besar teman saya penyuka Bollywood terjebak menyukai genre musik yang statis atau hanya suka jenis musik era tertentu saja, sehingga sulit menerima musik India yang lebih modern. Tapi saya berpendapat itu hanya masalah selera saja dan itu hak pribadi mereka. Cukup disayangkan sebenarnya, tapi itulah realitanya.

Saya pribadi sebenarnya suka menganggap hal lalu. Minimal kita mulai dari diri sendiri dengan membuka hati menerima semua genre musik terbaru dan tidak terpatok dari lagu film si aktor favoritnya. Dengan percaya diri dan bisa menempatkan musik yang sesuai jamannya untuk diperdengarkan ke masyarakat umum membuat saya tidak pernah mendengar dan mendapatkan lagi "tawa hinaan" yg sering teman-teman bollymania dengar. Dan itu jauh lebih menyenangkan. Saya tidak di cap "freak" oleh generasi sekarang dan penyuka jenis musik lain.

Sebagai penutup, mari kita simak lagu Main Hoon ... maka anda akan melihat inilah musik bollywood saat ini.




Note : Tulisan ini diambil dari obrolan dengan sesama bollymania 

June 11, 2014

Mengenang 7 Tahun Yang Lalu

Tags
Saya teringat 7 tahun yang lalu, sekitar pertengahan tahun 2007. Ketika itu media sosial Facebook belum se-semarak sekarang, dan kata "galau" belum begitu populer. Saya pun mungkin masih tergolong newbie dalam dunia Netizen. Saat itu saya baru belajar nge-blog (kini sudah mulai jarang coret-coret di blog). Seperti halnya anak kecil yang baru mendapat mainan baru, saya lebih banyak menghabiskan waktu mengutak-atik design blog. Ada kepuasan sendiri saat bisa memodifikasi blog sesuai keinginan.

Di sisi lain, saya juga aktif di dunia sosial media, seperti Yahoo Answer, Twitter, dan juga Facebook. Hampir setiap ada kesempatan, saya update status. Berbagai grup di facebook saya buat. Saya ingat pernah bikin grup insomnia, sahur bersama facebook, grup alumni kampus, SMA, bahkan grup penggemar film kartun juga pernah saya buat. Senang juga bisa berinteraksi dengan orang-orang baru dan berbagi ide dan pemikiran.

Di tahun 2009 pun saya turut aktif mengkampanyekan Pemilu dan Audit Dana Pemilu. Beberapa tulisan di blog saya yang satunya banyak mengulas tentang misi pentingnya audit dana kampanye, dan pelaksanaan good coorporate governance.

Pada saat itu di media Kaskus belum ada istilah pasukan Panasbung, atau Panastak. Kompasiana sepertinya juga belum lahir saat itu.  Kampanye saya tidak mendapat respon yang bagus. #tragis.
Seperti yang saya bilang tadi, saat itu Facebook belum sepopuler kata galau. Grup saya sepi. Blog saya juga sepi. Entah karena kurang promosi atau karena memang relasi saya yang belum mengenal dunia yang saya sedang jalani. #miris.

Seiring berjalannya waktu, tips tentang internet marketing bermunculan. Buku-buku atau bahkan seminar cara memanfaatkan facebook/media sosial sebagai media pemasaran menjamur dan laris bak kacang goreng. Dukungan Handheld/smartphone yang semakin canggih menambah opsi lain untuk tetap eksis di dunia maya.

Hasilnya?

Kini bangsa Indonesia menduduki peringkat pertama sebagai pecandu internet khususnya media sosial, dan lebih khusus lagi Facebook. Grup/fanpage jual beli online banyak bermunculan. Banyak juga korban penipuan.

Grup komunitas juga berlomba menjaring anggota via jejaring sosial. Bahkan, promo lapak jual beli pun merambah sosial messenger semacam BBM - Whatsapp - Line dan sejenisnya berkat adanya fasilitas Broadcast Messege.

Saking gencarnya, sempat membuat saya kesal. Hampir setiap jam aplikasi messenger saya berdering karena adanya BC dari salah satu kontak di hape saya. Pesannya pun tak pendek. Mungkin setara 1 halaman folio yg diketik dengan jarak 1 spasi.

Terus terang, kondisi menerima pesan ini cukup dilematis. Antara membuka hape atau tidak. Kalau gak dibuka, kuatir sebuah pesan dari relasi penting. Setelah dibuka ternyata isinya pesan sampah.
Ini yang membuat saya kesal. Jika kontak tersebut tidak dihapus, saya akan terus merasa terganggu dengan pesan sampah yang nylonong tanpa permisi. Apabila kontak tersebut saya hapus, kuatirnya saya dikira tidak mau lagi berhubungan dengannya. Huft .. #Tragis.

 

May 25, 2014

Medan Perang Abad Millenium : Social Media

Media Sosial sudah menjadi gaya hidup sebagian besar orang, khususnya Facebook. Interaksi dunia maya telah menghapus ruang jarak dan waktu. Bahkan, media sosial telah dicap 'mendekatkan yang jauh dan menjauhkan yang dekat'. Entah mengapa disebut demikian. Saya kira para pengguna media sosial lebih tau. Dan ini adalah Fakta, bukan rekayasa. Jika anda tidak percaya, tatap mata saya..

Fenomena yang terjadi belakangan ini, media sosial seperti Facebook, Kaskus, Kompasiana, Blog, dan sejenisnya malah dijadikan medan perang. Bukan dengan senjata, tapi dengan tajamnya kata-kata. Setajam Silet (#baca dengan gaya infotainment).

Contoh Pilpres (atau Pileg/Pilkada) mungkin terlalu luas untuk menggambarkan perang status di media sosial, dan tidak sedikit juga yang memperdulikannya. Dalam kehidupan sehari-hari, fenomena media sosial dijadikan medan tempur sangat mudah kita temui. Tujuannya sama, untuk memenangkan ego si pembuat status.

Dalam ruang lingkup yang lebih kecil,
seorang remaja putri mengupdate status :
"K4mU m3m4n9 t4k p3rn4h 6i54 n93rtiin 4ku !!!"


Beberapa saat kemudian, seorang remaja putra mengupdate status :
"Semua maumu telah kuturuti, kok masih dibilang gak pernah mengerti kamu???"

Rupanya sepasang muda-mudi ini sedang dilanda demam amarah rupanya. Hubungan mereka Putus. Alkisah, si pemuda ditemukan tewas mengenaskan. Menurut saksi mata, pemuda itu tewas karena disambar petir saat main bola di lapangan. #Tragis.

Bahkan, ini juga terjadi pada sebuah hubungan persahabatan yang awalnya terjalin akrab, tekun, serta lama.

Entah karena apa, Si A  mengupdate status :
"Sahabat itu tak pernah menyakiti, menghindar mungkin jalan yang terbaik !!!"


Beberapa saat kemudian, si B mengupdate status :
"Kebenaran itu harus diungkapkan, meski seringkali menyakitkan. Kulakukan ini karena aku peduli !!!"

Hari-hari selanjutnya, mereka berdua tak pernah bertegur sapa saat bertemu. Bahkan menghindar dan membuang muka ketika berpapasan. Saking kerasnya membuang muka, tak sadar disampingnya ada tembok beton. Salah satu dari keduanya berakhir tragis dengan terkapar tak berdaya di ICU khusus penyakit ISPA. #Mengenaskan.

Cerita di atas hanyalah fiktif belaka, jika ada kesamaan tokoh, kejadian, atau tempat, semuanya murni disengaja.

May 12, 2014

IP TV - Televisi Protocol Internet

Tags
Sekarang, nonton TV  tak harus lewat TV konvensional - Pakai antene UHF , Parabola, atau langganan TV Kabel. Nonton siaran TV bisa dilakukan secara online, baik menggunakan browser atau aplikasi Media Player. Siaran TV via internet disebut IP TV. Keterangan lebih lanjut bisa disimak di wikipedia, atau di blog ini.

Nah, karena siara ini bisa dinikmati secara online, anda bisa menikmati siaran tv melalui Handphone atau komputer/laptop. Syarat utamanya hanya koneksi internet. Berikut caranya :

Alat dan Bahan :
  1. Koneksi internet (menghabiskan quota internet)
  2. VLC Player (untuk Komputer/laptop - download disini  ),
  3. atau menggunakan MX Player Pro (untuk Handphone Android - Download disini  )
Cara menggunakan :
  1. Instal VLC Media Player di komputer, atau MXPlayer Pro di HH Android.
  2. Masukkan IP TV pada media player tersebut. 
  3. Cara memasukkan url IP TV pada VLC Player : klik menu media - stream jaringan (control+N)


  4. Cara memasukkan url IP TV pada MX Player Pro : Buka MX Player Pro - Tap Menu - Sumber Jaringan , lalu masukkan IP TV nya.

Berikut beberapa url IP TV Asia :

MCN Live HD
rtmp://5.153.29.94/asiaplustream/845d1b58bac6536fb030291a2d392e76.sdp

7S Music HD
rtmp://bomtv.5centscdn.com:1935/sevenmusic/8725dca44919248cf275605bb03d47ae.sdp

Super TV HD
rtmp://bomtv.5centscdn.com:1935/supertvstream/5852f36461510ecb1d019562172abc0d.sdp

Captain Channel HD
rtmp://bomtv.5centscdn.com:1935/captainstream/c0dafd426119e0cd8af4965f133e51db.sdp

Dheeran HD
rtmp://bomtv.5centscdn.com:1935/dheeranstream/588c378048281c034a2c431e64cde919.sdp

Captain News HD
rtmp://bomtv.5centscdn.com:1935/captnews/0af334b996b78f791b4924a71583e279.sdp

UFX HD
rtmp://bomtv.5centscdn.com:1935/ufxstream/2f115bd7ac9f640550bd50126eeac326.sdp

Raj TV HD
rtmp://bomtv.5centscdn.com:1935/rajstream/7f8a38c14cb5fd113ce7b46bba7973b5.sdp

Jaya TV HD
rtmp://bomtv.5centscdn.com:1935/jayastream/e2d774ef23baea7df6a4bd28ec7ca23a.sdp

Darshana HD
rtmp://bomtv.5centscdn.com:1935/darsanastream/4bfbe81d62326aeacbad322a70af25dc.sdp

Orthodox TV HD
rtmp://bomtv.5centscdn.com:1935/orthodoxtvin/d0dbe915091d400bd8ee7f27f0791303.sdp

Harvest HD
rtmp://bomtv.5centscdn.com:1935/harveststream/430e39cf0eec69892a0fdb6b0dc4aa70.sdp

Aathmiya Yathra HD
rtmp://bomtv.5centscdn.com:1935/aytvstream/31f038c8aa323a9c1a35aaca8b1926ef.sdp

Goodness HD
rtmp://bomtv.5centscdn.com:1935/gdnstream/bd78d52aefce05fd31c3823daa6c49c7.sdp

Powervision HD
rtmp://bomtv.5centscdn.com:1935/pwrvsnstream/0d4074dc8c27ccfbe848f7a151220518.sdp

Shalom HD
rtmp://bomtv.5centscdn.com:1935/shalomstream/5da4266d3de6dbaf425a2d4fc16225d0.sdp

Kairali We HD
rtmp://bomtv.5centscdn.com:1935/westream/7e2ed53622741d82d52a4343446d92ab.sdp

Raj Music Malayalam HD
rtmp://bomtv.5centscdn.com:1935/rajmmstream/4b38af5720e4b018015a33442e0d1f26.sdp

Yes Indiavision HD
rtmp://bomtv.5centscdn.com:1935/yesinstream/79e142411b648bc7a4b43cb8d53be0f6.sdp

MediaOne HD
rtmp://bomtv.5centscdn.com:1935/mdonestream/3c1f4218ead10eb03ed997991d712500.sdp

Kaumudi HD
rtmp://bomtv.5centscdn.com:1935/kmdstream/1d5d3f32a13fe8116acd0f7606312351.sdp

Jaihind HD
rtmp://bomtv.5centscdn.com:1935/jaihindstream/5c3c98685f62978bf25a9594118cc737.sdp

Jeevan HD
rtmp://bomtv.5centscdn.com:1935/jeevanstream/f2a995bf4805c2c9d426960e75b2887b.sdp

Kairali HD
rtmp://bomtv.5centscdn.com:1935/kairalistream/11a1bf6490d9ce212e94132b912b1c27.sdp

Safari HD
rtmp://bomtv.5centscdn.com:1935/safaritv/a0aeff4eece4d35eb32acaf57c91141e.sdp

Asianet Plus HD
rtmp://bomtv.5centscdn.com:1935/asiaplustream/845d1b58bac6536fb030291a2d392e76.sdp

Doordarshan HD
rtmp://bomtv.5centscdn.com:1935/ddstream/66f66fd8a578846d952c0dcaba0a90f8.sdp

People HD
rtmp://bomtv.5centscdn.com:1935/peopletv/34341bfc8dbbfe40dbf681f3e4a56510.sdp

Reporter HD
rtmp://bomtv.5centscdn.com:1935/reporterstream/966557f07150738f32f0137895083c43.sdp

Indiavision News HD
rtmp://bomtv.5centscdn.com:1935/ivsnstream/76cb4ee34613ca5324de9da976f2aabf.sdp

Manorama News HD
rtmp://bomtv.5centscdn.com:1935/manoramastream/6bd3553cb978135e1c6033d9fadeac50.sdp

Asianet News HD
rtmp://bomtv.5centscdn.com:1935/asianewstream/8c111fe3df14b5d1540db2c4966aeeed.sdp
-------------------------------

April 24, 2014

HIGHWAY (2014)

Tags
Alia Bhatt, siapa dia- saya tidak tahu. Atas rekomendasi seorang teman ngobrol di Group Whatsapp, saya direkomendasikan film ini. Cantik memang, sekilas mirip Shiren Sungkar - mirip loh yah, dan sekilas.

Highway, ngapain juga jalan tol dijadikan judul film? Begitu awalnya pikiran saya. Setelah lihat rating IMDB, film ini ratingnya lumayan tinggi; 7.8/10. Rilis resmi pada tanggal 21 Februari 2014, Highway langsung memikat banyak penonton.

Jalan ceritanya seperti yang saya kutip dari wikipedia, seperti ini :

Cerita dimulai pada malam pernikahan Veera Tripathi ( Alia Bhatt ) , putri seorang konglomerat kaya  di Delhi. Malam hari sebelum keesokannya dia harus menikah, dia mengajak tunangannya untuk jalan-jalan menikmati detik-detik akhir masa lajangnya. Tak dinyana, sebuah perampokan terjadi di depan mereka. Dan perampok itu menyandera Veera untuk meloloskan diri.

Perampok yang menculik panik ketika mereka mengetahui bahwa ayahn dari gadis yang diculiknya adalah  pengusaha yang memiliki link dalam pemerintahan . Namun, Mahabir Bhati ( Randeep Hooda ), salah satu dari penculiknya, tetap bersikeras melanjutkan penculikan tersebut. Merekapun terus pindah dari kota ke kota yang berbeda , untuk menghindari polisi .

Berhari-hari kemudian, Veera menemukan kedamaian ketika masa-masa penculikan terjadi. Veera mengaku pada Mahabir tentang rumahnya di mana pamannya menganiayanya, sebuah fakta yang ditutup-tutupi oleh ibu dan keluarganya. Veera lebih memilih untuk mencintai perjalanannya dan tidak ingin kembali ke kehidupannya di kota .

Mahabir terpaksa merawat Veera dan kemarahannya berangsur-angsur memudar, ia memutuskan untuk terus pergi bersama Veera. hingga akhirnya mereka berdua menemukan rumah idaman di sebuah puncak bukit .

Bagaimana selanjutnya? Silahkan tonton sendiri saja.

Banyak plot yang menurut saya dipaksakan. Ketegangan seorang korban penculikan yang dibangun sejak awal, tiba-tiba dia merasa enjoy, berubah begitu cepatnya dia tertawa dan akrab dengan sang penculik. Padahal, secara berkala telah sang penculik mengancam untuk menjual korban ke rumah bordil. (Inilah film, Bung. Semua bisa terjadi)

Yang menarik dari kisah Highway adalah; akting Alia Bhatt dan Randip Hooda yang begitu alami, se-alami landscape India utara yang dikemas begitu cantik oleh Sinamatografi Anil Mehta. Anda akan dibawa menjelajahi keindahan India Utara, melintasi 5 negara bagian - dari kumuhnya kota kecil hingga alam pedesaan, bukit, sungai, jembatan, hutan, langit, matahari terbit dan terbenam - sangat memanjakan mata penonton. Seolah sebuah rangkaian Wallpaper Landscape yang hidup di layar film. Terasa sepi dan monoton memang, karena anda disuguhi suara alam dan adegan yang mungkin miskin dialog. Tetapi, inilah jualan film Highway. Hingga akhirnya, anda akan menyadari bahwa ada sesuatu yang ingin disampaikan penulis.

Kisah korban penculikan yang jatuh cinta pada penculiknya bukanlah hal baru dalam dunia perfilman. Perjalanan panjang yang indah, antara penculik dan korban yang sama-sama memiliki luka masalalu, berubah untuk saling mengobati satu sama lain. Melalui perjalanan panjang, hingga akhirnya penulis ingin menyampaikan sesuatu untuk anda.