June 21, 2010

Partisi Flash Disk

Sejak pertama kali kemunculannya, UFD (USB Flash Disk) telah menjadi media penyimpanan paling populer dibanding media penyimpanan yang lain. Selain bentuknya yang kecil, kapasitasnya semakin hari semakin besar. Bahkan sekarang, sudah ada UFD yang berukuran hingga 500 GB.

Dengan ukuran yang besar, seringkali kita kesulitan untuk memanage UFD, karena semua file tersimpan dalam satu partisi. Bisakah UFD atau Flash Disk di Partisi?

Setelah sedikit berkeliling dan bertanya ke Mbah Google, akhirnya dapat juga informasi bagaimana cara mempartisi Flash Disk/UFD. Ternyata masalahnya ada pada pengenalan komputer kita kepada UFD sebagai Media Removable. Jika kita bisa mengubah identitas UFD kita sebagai Fixed Disk, maka kita bisa mempartisi UFD kita.

Untuk mengubah identitas UFD kita sebagai Fixed Disk yang diperlukan adalah software Bootit Tool. Software ini bersifat portabel, jadi tidak perlu diinstal. Cara penggunaan dan programnya bisa anda download disini.

Namun, tidak semua merk Flash Disk bisa diubah. Dari 3 Flash Disk, saya menemukan 1 kegagalan, yaitu untuk Flash Disk merk A-Data 4 Giba. Sementara Flash Disk merk Vandisk dan Kingston ukuran 4 GB 100% berhasil.

PERINGATAN
Sebelumnya perlu saya sampaikan bahwa tidak ada jaminan bahwa tool yang dipergunakan dalam panduan ini dapat bekerja baik pada semua flashdisk dan justru mungkin menyebabkan flashdisk rusak. Tidak ada garansi samasekali, pergunakan dengan hati-hati dengan resiko Anda tanggung sendiri. Saya sarankan Anda untuk mem-backup semua data sebelum memulai proses berikut ini


DOWNLOAD






Bagikan/Simpan/Bookmarks

June 12, 2010

The A-Team : The Movie

Tags
Buat yang pernah menikmati jaya-jayanya TVRI, pasti tahu dan menyukai serial tv ini yang pernah diputar TVRI di awal tahun 80an. Yah, serial The A-Team bercerita tentang Kapten Hannibal yang cerdik, Faceman yang flamboyan, B.A yang kreatif dan kuat, dan Murdock yang setengah gila namun jago mengendarai berbagai jenis pesawat. Mereka bergabung menjadi tentara bayaran untuk menyelesaikan kasus-kasus kliennya yang tak pernah bisa diselesaikan melalui jalur formal. Serial ini juga pernah di tayangkan RCTI pada awal-awal berdirinya RCTI pada tahun 90an. Serial ini cukup sukses dalam penayangan ulangnya. Setelah 30 tahun berlalu, rupanya sineas amrik tertarik membuatnya dalam versi layar lebar. Dengan poster yang sederhana, anda tidak akan tahu bahwa film ini adalah film Full Action, jika anda tidak pernah mengenal The A-Team.

Kisah versi layar lebar ini merupakan kisah awal terbentuknya The A-Team. Dikisahkan Kapten Hannibal yang bermaksud menyelamatkan anak buahnya Kolonel Faceman dari sergapan pemberontak Meksiko, terpaksa membajak BA yang tengah menikmati Van barunya. Usaha meloloskan Faceman berlangsung seru, hingga mereka terjebak di sebuah rumah sakit jiwa. Beruntung ada kolonel Murdock yang merupakan salah satu pasien gila yang terobsesi jadi dokter.

BA yang terluka, dijahit menggunakan benang biasa dengan model jahitan Petir… itulah awal permusuhan BA dan Murdock. Dalam kondisi terjebak, mereka berusaha meloloskan diri menggunakan helikopter rumah sakit dengan pilot gila, Murdock. Saking gilanya, BA yang telah berpengalaman 295 kali terjun payung mendadak pingsan mengetahui kegilaan Murdock dalam mengendarai Heli. Inilah cikal bakal kenapa BA pobia pada pesawat terbang.

Kisah berlanjut pada misi penyelamatan cetak biru uang dollar yang berhasil diselundupkan teroris Irak di Baghdad. Kapten Hannibal beserta tim andalannya yang tergabung dalam Pasukan Ranger unit Alpha membuat perencanaan strategis penyelamatan cetak biru tersebut atas instruksi Jendral Morrison. Aksi-aksi mendebarkan dalam misinya berhasil membawa cetak biru itu, namun rupanya mereka dijebak oleh oknum CIA. Jendral Morrison yang menugaskan Hannibal terbunuh. Sehingga tidak ada saksi dan bukti atas misi rahasia tersebut. Kapten Hannibal, Faceman, BA, dan Murdock dipecat secara tidak hormat dari kesatuannya, dan dipenjara terpisah dari rekan timnya dalam penjara Maximum Security.

Enam bulan kemudian, dengan cara yang cerdik kapten Hannibal berhasil kabur dari penjara dan berkumpul kembali dengan timnya. Kali ini missinya adalah pemulihan nama baik dan merebut kembali cetak biru uang Dollar Amerika. Berhasilkah? (Namanya jagoan, pasti berhasil.)

Film berdurasi 100 menit ini dipenuhi aksi-aksi menegangkan sejak awal hingga akhir. Dibalik aksi itu, banyak bertebaran kejadian lucu permusuhan BA dan Murdock. Sehingga andapun tak hanya tegang menyaksikan tegangnya aksi yang disajikan, namun anda juga akan terpingkal-pingkal melihat BA yang pobia terbang. Karena pobianya, dia terpaksa diakali masuk peti kemas dan selanjutnya diangkat terbang menggunakan pesawat. Ketika sadar bahwa petikemasnya terbang, dia marah-marah sendiri dan akhirnya pingsan.

Atau, ketika Murdock berhasil menyuntikkan obat bius pada BA, namun obat biusnya hanya bertahan sebentar karena salah teknik menyuntik. Akibatnya, saat seru-serunya terbang dan dikejar pesawat musuh, BA sadar dan masih sempat-sempatnya bertengkar habis-habisan dengan Murdock yang lagi nyetir pesawat.

Aksi baru yang belum pernah ada di film lain adalah ketika upaya penyelamatan diri dari pesawat menggunakan Tank dengan 4 parasut. Wih... keren abis...! Lihat bagaimana kegilaan dan kecerdikan Murdock mengendarai Tank di udara, sementara rudal pesawat musuh terus memberondong dan memburunya.

Pokoknya, rugi deh kalo kalian gak nonton film ini. Selain aksinya yang seru, humor yang disajikan cukup membuat perut penonton terkocok habis. Gak percaya? Silahkan tonton di 21 terdekat!

Pemain :
  • Liam Neeson
  • Bradley Cooper
  • Quinton Jackson
  • Sharlto Copley
  • Jessica Biel
  • Patrick Wilson
  • Brian Bloom
Sutradara :
  • Joe Carnahan
Penulis :
  • Joe Carnahan
  • Brian Bloom
  • Skip Woods

June 3, 2010

AREMANIA TUNGGAL IKA

Tags
Empat hari ini kota Malang diwarnai euforia kemenangan AREMA INDONESIA yang telah sukses menjuarai Indonesian Super League 2010. Bentuk euforia ini ditandai dengan konvoi yang tak henti-hentinya di sepanjang jalanan Malang Raya. Puncaknya pada hari ini (02/06/2010). Sejak pagi hingga jam 24.00 jalanan kota Malang masih ramai dipadati para Aremania yang berkonvoi merayakan kemenangan Arema Indonesia.

Di sisi lain, banyak juga yang merasa terganggu dengan adanya konvoi ini. Lalu lintas jadi macet, bahkan para sopir angkutan kota pun enggan mengoperasikan angkutannya. Terbukti, hari ini istriku sukses berangkat dan pulang kerja jalan kaki karena tidak ada angkot yang lewat, padahal jarak rumah ke kantornya ± 5 KM. Hiks.. kasian dia, sementara aku nggak bisa ngantar karena lagi ada tugas ke luar kota.

Apa yang anda pikirkan ketika mendengar kata Kota Malang? Pasti pikiran anda akan tertuju pada Bakso Malang, Apel Malang, Tempe Malang, dan yang pasti Arek Malang (Arema). Hampir di seluruh wilayah Indonesia, anda akan menemui warung bakso Malang.

Kembali ke masalah Arema, sebenarnya apa sih yang hebat dari Arema? Kalau menurutku, Arema sebagai tim sepak bola tidaklah hebat-hebat banget. Yang hebat adalah Arema sebagai sebuah simbol telah sukses menasbihkan dirinya tidak kemana-mana namun ada di mana-mana. Para supporter arema yang disebut Aremania telah berhasil menjaga solidaritas, kekompakan, keunikan, kepolosan, kelugasan, dan kreatifitas untuk membangun nama Arema.

Ketika anda berkunjung ke berbagai wilayah di Indonesia, saya yakin anda akan menemui komunitas Aremania. Mereka bangga dengan sebutan sebagai Aremania, dengan logat bahasa jawa yang lugas dan terkadang dibolak balik, adalah ciri yang tak terpisahkan dari Aremania. Dengan gaya itulah mereka membangun brand image Aremania. Sesama Arema, mereka juga kompak, solid, dan saling bahu membahu dalam setiap menghadapi masalah.

Jika anda bisa menengok jauh ke belakang, sekitar akhir 80’an, saat itu di kota Malang belum ada Arema. Kondisi remajanya mengalami degradasi moral yang parah. Hampir tiap hari di sudut-sudut kota terjadi tawuran antar sekolah, kampung, atau geng. Stasiun adalah tempat favorit untuk tawuran.

Tiap kampung mempunyai sebutan sendiri-sendiri. Ada Arpanesse (arek Jodipanesse) untuk sebutan anak-anak dari kampung Jodipan, Arkot (Arek Kotalama) untuk anak-anak kampung Kotalama, Arek Kidul Pasar, Arek Kasin, Arek Sukun, dan entah apalagi. Hanya itu saja yang masih teringat di kepala. Masalah sepele seringkali menjadi besar dan berujung tawuran. Kemunculan tim sepakbola Arema tahun 1987, saat itu masih belum begitu berpengaruh pada kehidupan bermasyarakat kota Malang, khususnya kaum muda yang masih sering tawuran.

Namun, ketika Arema mengikuti Galatama XII tahun 1992, semangat kebersamaan itu muncul. Setiap kali pertandingan Arema, seluruh geng, warga malang, seolah melupakan permusuhan diantara mereka. Mereka larut dalam dukungannya kepada Arema untuk selalu menang dalam setiap pertandingan. Para ketua geng malah menjadi kordinator penjualan tiket pertandingan Arema. Melalui penjualan tiket pertandingan, para ketua geng saling berkoordinasi untuk tetap tertib dan menjaga anggotanya selama pertandingan berlangsung hingga usai. Semua geng berkumpul jadi satu dalam sebuah stadion, tujuannya hanya satu, dukung Arema. Mereka lupa pernah tawuran, mereka lupa pernah saling menghajar satu sama lain, yang ada hanya “Ayo Arema, sore ini kamu harus menang…” dan, Arema sukses menjuarai Galatama XII tahun 1992.

Atas kemenangan ini, para suporter menyadari, bahwa tawuran antar geng dan kampung tidak banyak berguna. Justru kebersamaan mereka telah membuat tim Arema bisa menjuarai liga sepakbola terbesar saat itu. Sejak saat itu, di setiap kampung yang dulunya saling bermusuhan dengan kampung lain, mulai saling bersahabat dan saling berkoordinasi untuk membuat atraksi spektakuler saat menonton pertandingan Arema. Kebiasaan ini terus berlangsung hingga saat ini, telah menjadi sebuah budaya baru, yaitu Budaya Cinta Arema yang disebut AREMANIA.

Aremania tidak pernah peduli siapapun pemain Arema. Yang mereka tahu hanyalah, mereka warga Malang, maka wajib hukumnya mendukung Arema. Kalah menang tidak masalah… yang penting tetap mendukung dan mencintai AREMA. Semangat ini terbukti dapat menyatukan warga Malang dalam satu kesatuan AREMA TUNGGAL IKA. AREMA tidak kemana-mana, tapi ada di mana-mana.







Bagikan/Simpan/Bookmarks