February 28, 2009

Software Akuntansi 2

Tags
Sebuah Langkah Awal Untuk Memulai


Profesi yang saya geluti mengharuskan saya untuk memahami setiap software akuntansi yang digunakan oleh rekanan dalam waktu cepat dan tempo sesingkat-singkatnya. Mulai dari software yang berjalan dalam sistem operasi DOS sampai Sistem operasi Windows semua harus dipahami. Tujuan dari pemahaman atas software akuntansi adalah untuk menguji keandalan, keakuratan, kemudahan, dan mungkin juga kelemahan software tersebut.

Software akuntansi yang saya temui dalam satu bulan ini adalah :
1. Software Akuntansi sebuah hotel yang berjalan dalam sistem operasi DOS
2. Accurate 3.0
3. QuickBooks Enterprise Edition
4. dan MYOB Accounting Plus 13
(tiga software yang terakhir, berjalan dalam sistem operasi Windows).

Untuk memahami sebuah software akuntansi, modal awalnya adalah pemahaman komprehensif tentang akuntansi dan sistem operasional dan prosedur (SOP) standar. Selain modal awal tersebut, diperlukan pengalaman yang bervariasi dari berbagai jenis dan bentuk perusahaan di lingkungan yang berbeda pula. Hal ini mutlak diperlukan karena setiap perusahaan memiliki karakteristik yang berbeda.


Bagi anda yang ingin menggunakan software akuntansi, atau sekedar ingin mempelajarinya, tips berikut adalah cara awal untuk memulainya. Secara umum, prosedur dasar untuk memulai penggunaan software adalah sebagai berikut :

1. Input data identitas Perusahaan, dan
Sebuah software akuntansi harus bisa mengakomodasi identitas perusahaan, yang meliputi nama, alamat, NPWP, nomor telpon, fax, email, bahkan website.

2. Input kebijakan akuntansi
Software akuntansi harus bisa melakukan penghitungan secara otomatis yang terkait dengan kebijakan akuntansi perusahaan. Kebijakan akuntansi yang dimaksud seperti kebijakan persediaan, kebijakan aktiva tetap, kebijakan kas kecil, kebijakan bunga, denda atau kebijakan lain yang diterapkan perusahaan.

3. Input periodeisasi akuntansi
Periodeisasi laporan akuntansi merupakan hal yang penting dalam sebuah software. Sejauh mana software bisa mendukung laporan yang diperlukan, apakah harian, bulanan, tahunan, atau setiap saat jika diperlukan. Software yang bagus adalah software yang bisa mendukung informasi setiap saat jika diperlukan.
Periodeisasi ini juga menunjukkan posisi cut off laporan, biasanya dinyatakan dalam bulan, atau tahun. Tujuan dari periodeisasi adalah untuk penganalisaan antar periode, baik dengan periode sebelumnya, atau dengan periode yang sama untuk tahun yang berbeda.

4. Setting rekening akuntansi yang digunakan.
Kelompok rekening dalam akuntansi hanya ada 5, yaitu : Aktiva, Hutang, Modal, Pendapatan, dan Biaya. Sejauh mana sebuah software bisa mendukung sub kelompok turunan dari kelompok utama tersebut.

5. Input Saldo Awal, yang meliputi Saldo Awal ; Rekening, Persediaan, Piutang, Hutang, & Proyek

6. Setting User dan Password
Jika sebuah software ada dukungan setting user, berarti software tersebut telah mendukung multi user dalam sebuah database.

7. Setting Form dan Laporan
Software akuntansi keluaran terbaru sudah mendukung modifikasi form transaksi dan format laporan yang digunakan oleh perusahaan.

Dengan mengetahui prosedur dasar dan awal penggunaan software, anda sudah bisa menilai sebagus apa software yang sedang anda hadapi.



Dengan memasukkan email Anda, berarti setuju untuk selalu mengupdate artikel terbaru dari uziek. Masukkan Alamat Email Anda :

Dikirim oleh: Mbah Google







Software Akuntansi

Tags
Sebuah dilema

Software akuntansi sebenarnya hanyalah alat bantu untuk mempercepat proses pembuatan laporan keuangan. Untuk itu, kemampuan akuntansi tetap harus diutamakan agar ketika menemukan kekurangan dari alat bantu tersebut bisa segera diatasi.

Harapan dari penggunaan software ini adalah informasi yang realtime dan akurat. Jika informasi telah dapat disajikan secara cepat, maka pengambilan keputusan strategis perusahaan dapat segera dilakukan. Hal ini sangat penting bagi perusahaan, mengingat bahwa tingkat kemampuan dalam mempertahankan eksistensi di tengah ketatnya persaingan ditentukan oleh cepatnya pengambilan keputusan strategis yang tepat. Untuk itulah dukungan sistem informasi akuntansi yang berupa software menjadi mutlak diperlukan.


Para pelaku bisnis menyadari akan pentingnya informasi yang cepat ini. Sehingga mereka rela menginvestasikan sebagian dananya untuk pengembangan dan pemanfaatan software akuntansi. Software akuntansi yang digunakan bisa melalui perancangan sendiri, atau membeli software jadi yang telah teruji keandalannya seperti Accurate, Zahir Accounting, MYOB, Peachtree, QuickBooks, GL, Microsoft Accounting, dan banyak lagi yang lainnya.

Sayangnya, investasi yang besar dalam pemanfaatan software akuntansi tidak diimbangi dengan pemberdayaan sumberdaya manusia selaku operator dari software tersebut. Banyak sekali perusahaan yang memiliki software akuntansi yang lebih dari cukup untuk mendukung sistem informasi akuntansinya, tetapi para pengguna langsung software tersebut kurang memahami cara kerja dari sebuah software akuntansi.

Sebagai contoh, ada sebuah perusahaan yang terdiri dari banyak departemen. Masing-masing departemen menginput data keuangan sesuai fungsinya, misalnya departemen pembelian hanya menginput data pembelian dan semua hal yang terkait dengan pengadaan barang. Demikian juga dengan departemen penjualan, departemen logistik, Departemen SDM dsb. Sementara di bagian accounting, hanya bertugas mengintegrasikan dan menjaga keakuratan semua data keuangan yang ada di departemen-departemen tersebut. Software yang baik bisa melakukan pengintegrasian data tersebut hanya dengan sekali klik.

Tetapi, karena karyawan akunting yang bersangkutan tidak memahami cara kerja software, data dari masing-masing departemen diinput ulang. Input ulang data menyebabkan resiko kesalahan input, jika resiko salah input besar, maka data keuangan tidak lagi akurat.

Kenapa sampai terjadi karyawan bagian akunting tidak memahami software akuntansi yang digunakan oleh perusahaan? Alasannya adalah sebagai berikut :

1. Perusahaan tidak memberikan pelatihan / training khusus dalam pemanfaatan software akuntansi.
2. Karyawan tidak memiliki kompetensi yang cukup untuk menggunakan dan memahami akuntansi dan software tersebut.
3. Turn over karyawan dalam perusahaan tersebut sangat tinggi, atau loyalitas karyawan terhadap perusahaan sangat rendah.

Sepertinya, poin yang ketiga tidak berkaitan dengan permasalahan di atas. Tetapi, dalam pengamatan saya, justru masalah yang ketiga ini yang sering terjadi dan menyebabkan sebuah investasi software menjadi sia-sia.

Biasanya, ketika sebuah software akuntansi di implementasikan, developer software memberikan pelatihan khusus cara penggunaan software, khususnya kepada akunting sebagai pengguna utama.

Ketika akunting yang telah menguasai software tersebut mulai mencari penghasilan yang lebih baik, dan kesempatan itu ada, bisa dipastikan dia akan langsung pindah ke perusahaan lain. Sementara itu, perusahaan masih belum mempunyai panduan khusus bagaimana cara pengoperasian software secara optimal. Sedangkan untuk mengundang Developer Software, biaya yang diperlukan juga tidak sedikit. Hal ini menjadi dilema tersendiri bagi perusahaan.

Apakah perusahaan anda mengalami masalah di atas? Atau malah belum punya software akuntansi?



Dengan memasukkan email Anda, berarti setuju untuk selalu mengupdate artikel terbaru dari uziek. Masukkan Alamat Email Anda :

Dikirim oleh: Mbah Google









February 25, 2009

MYOB

Tags


MYOB adalah program Akuntansi cukup powerfull untuk bisnis sekala kecil hingga menengah. Kesederhanaan MYOB dengan tampilan yang mudah dimengerti serta kelengkapan fungsinya telah banyak digunakan oleh perusahaan. Tak heran, jika MYOB menjadi materi utama komputer akuntansi di SMK, Kursus, dan Universitas.

Banyak tutorial tentang MYOB di belantara WEB, dan semuanya bagus. Sayang sekali banyak diantaranya yang kurang menyentuh sisi teknis aplikasi yang sesungguhnya tentang cara mengoptimalkan MYOB. Sehingga dalam tutorial tersebut seolah perusahaan yang harus menyesuaikan dengan software, bukan software yang harus menyesuaikan dengan perusahaan. Kesan dipaksakan ini terus berlanjut dalam materi pembelajaran di sekolah, lembaga kursus, dan Perguruan tinggi. Padahal, sebuah software akuntansi seperti MYOB telah dibuat sesuai kebutuhan perusahaan secara umum.

Bagi anda yang tertarik mempelajari MYOB secara lebih mendalam dan berbeda dengan tutorial yang lain, silahkan download materinya.


Tutorial MYOB - SPBU Version

Dalam tahap penyusunan :

Tutorial MYOB - Kontraktor Version

Tutorial MYOB - Multi Departemen Version

Tutorial MYOB - Setting Pajak

Tutorial MYOB - Setting Termin Pembayaran

Tutorial MYOB - Setting Form Faktur

Sambil menunggu proses penyelesaian modul-modul di atas, ada baiknya anda mendownload modul Standar MYOB yang saya ambil linknya dari teman saya yang juga concern pada MYOB :

Mengenal MYOB

Migrasi ke MYOB

Modul Kas dan Setara Kas

Modul Pembelian

Modul Penjualan

Modul Persediaan

Modul Jurnal Umum


Modul Analisa dan Laporan Keuangan


Dengan memasukkan email Anda, berarti setuju untuk selalu mengupdate artikel terbaru dari uziek. Masukkan Alamat Email Anda :

Dikirim oleh: Mbah Google



Profil Facebook Fauzi Ghazali



Manajemen dan Keuangan

Tags

Bagi anda yang berminat di bidang Manajemen dan keuangan, berikut materi-materi Manajemen, Sistem, Investasi, dan Pengelolaan Keuangan :


Buku Investasi berisi tentang panduan berinvestasi yang diambil dari artikel-artikelnya Safir Senduk.. Cocok sekali bagi orang awam yang ingin memulai investasi.

Kuisoner Investasi Cocok bagi anda yang ingin menilai kemampuan diri dalam berinvestasi.

Sistem dan Analisa Sistem - Materi ini akan memberikan anda pemahaman tentang sistem

Yang lainnya menyusul Yah... :D




Dengan memasukkan email Anda, berarti setuju untuk selalu mengupdate artikel terbaru dari uziek. Masukkan Alamat Email Anda :

Dikirim oleh: Mbah Google



Profil Facebook Fauzi Ghazali




Profesi

Tags

Profesi Akuntan baik Akuntan Publik maupun Akuntan Internal sebuah perusahaan/instansi bekerja berdasarkan standar akuntansi dan profesionalisme yang telah di atur oleh organisasi Ikatan Akuntan Indonesia. Sebagai panduan anda dalam menjalankan tugas, berikut Standar Akuntansi Keuangan yang telah diatur oleh IAI. Langsung klik pada judul materi untuk mendownloadnya.


PSAK 01 - 10
PSAK 11 - 20
PSAK 21 - 30
PSAK 31 - 40
PSAK 41 - 50
PSAK 51 - 59

Kode Etik


Dengan memasukkan email Anda, berarti setuju untuk selalu mengupdate artikel terbaru dari uziek. Masukkan Alamat Email Anda :

Dikirim oleh: Mbah Google



Profil Facebook Fauzi Ghazali





February 23, 2009

Korupsi Sistemik

Tags
Tulisan ini disalin dari Kompas, 28 Januari 2009


Membuka tahun 2009, masalah laten bangsa ini adalah korupsi. Padahal, keberhasilan pemerintahan dan kekuasaan suatu negara, termasuk Indonesia, adalah bagaimana kebijakan negara mencegah dan memberantas korupsi secara optimal.

Masalah korupsi tidak bersandar pada limitasi kebijakan hukum, tetapi terkait dengan masalah ekonomi dan politik. Untuk itu, perlu dicermati kritik pengamat politik hukum negara berkembang, Prof SS Hueh, Rektor (saat itu) The University of East Asia, yang menyatakan, pertumbuhan hukum korupsi tidak dapat dipisahkan dari perubahan dalam kerangka sosial-ekonomi.

Prof Hueh memberi ilustrasi, pembentukan aturan hukum dalam rangka memberantas korupsi tidak begitu saja dapat dipisahkan dari soal ekonomi dan politik. Dalam implementasi di Indonesia, kebijakan hukum dalam pencegahan dan pemberantasan korupsi tidak dapat dipisahkan dengan political and socio-economic setting. Masalah kebijakan hukum korupsi tidak akan terlepas dengan kekuasaan ekonomi dan politik suatu negara sehingga stigma korupsi dapat menjadi simbol elastis mengakarnya korupsi ketatanegaraan sebagai korupsi sistemik atau korupsi kelembagaan.


Pandangan Prof Hueh ini sejalan dengan Kongres Ke-7 PBB tentang Prevention of Crime and the Treatment of Offenders di Milan, 1985, yang membicarakan tema yang tidak lagi klasik, yaitu ”Dimensi Baru Kejahatan dalam Konteks Pembangunan”. Salah satu sorotan hasil kongres ini adalah tentang terjadi dan meningkatnya ”penyalahgunaan kekuasaan” (abuse of power).

Penyalahgunaan kekuasaan
Penyalahgunaan kekuasaan di bidang ekonomi ini melibatkan upper economic class (konglomerat) maupun politik sebagai upper power class (pejabat tinggi negara) yang berkonspirasi dan bertujuan untuk kepentingan ekonomi kelompok. Maka, ada beberapa perspektif korupsi di tahun 2009 yang dapat menjadi perhatian penegak hukum ke depan, khususnya Kejaksaan Agung, Polri, atau KPK.

Pertama, korupsi sistemik atau korupsi kelembagaan merupakan bentuk kejahatan yang sulit pembuktiannya, tetapi tumbuh subur sejalan dengan kekuasaan ekonomi, hukum, dan politik. Korupsi ini dikategorikan sebagai penyakit misterius yang kadar penyembuhannya amat minim dan selalu menjadi uji coba untuk menanggulanginya. Hasilnya pun kadang diprediksi secara pesimistis, yaitu tidak searah kebijakan masyarakat untuk memberantas korupsi.

Secara konseptual, pada negara berkembang, pemikiran bahwa korupsi merupakan bagian dari kekuasaan, bahkan bagian dari sistem itu sendiri, menjadi tidak diragukan. Karena itu, ada yang berpendapat, penanggulangan yang terpadu adalah dengan memperbaiki sistem yang ada.

Artikulasi ”sistem” ini bermakna komprehensif, bahkan dapat dikatakan sebagai proses signifikan. ”Korupsi sudah menjadi bagian dari sistem” yang ada. Karena itu, usaha maksimal penegakan hukum, khususnya pemberantasan korupsi, harus dilakukan dengan pendekatan sistem atau systemic approach, apalagi bila pendekatan sistem ini dikaitkan dengan peran institusi peradilan yang amat menentukan sebagai sebuah institusi penegakan hukum dalam proses akhir pemberantasan korupsi. Sangat sulit menentukan awal dimulainya antisipasi pemberantasan tindak pidana korupsi di Indonesia.

Sistem harus ditelaah sebagai kesatuan yang meliputi tindakan re-evaluasi, reposisi, dan pembaruan (reformasi) terhadap struktur, substansi hukum, khususnya budaya hukum (legal culture) sebagai cermin etika dan integritas penegakan hukum. Systemic approach sebagai bahan untuk memecahkan persoalan hukum (legal issue) atau penyelesaian hukum (legal solution) maupun pendapat hukum (legal opinion).

Legal culture (budaya hukum) merupakan aspek penting yang melihat bagaimana masyarakat menganggap ketentuan sebagai civic-minded sehingga masyarakat selalu taat dan menyadari pentingnya hukum sebagai regulasi umum. Masalah korupsi sebagai budaya hukum ini terkait dengan etika, moral masyarakat, khususnya penegak hukum. Pendekatan struktur dan substantif tidak akan berhasil jika tidak diikuti pendekatan budaya dan etika dari penegak hukum itu sendiri yang sering terkontaminasi suap.

Terintegrasi
Kedua, melakukan tindakan secara terintegrasi dari lembaga penegak hukum melalui integrated criminal justice system. Artinya, di antara penegak hukum harus memiliki balanced and equal of power, suatu kewenangan berimbang dan sama di antara penegak hukum. Hal ini untuk menghindari diskriminasi kewenangan lembaga yang justru akan melemahkan penegakan hukum terhadap korupsi. Selain itu, diskriminasi kewenangan akan menimbulkan disintegrasi penegakan hukum. Kewenangan diskriminatif antara KPK di satu sisi dan Kejaksaan Agung/Polri di sisi lain harus ditiadakan.

Ketiga, pendekatan sistem itu dilakukan secara simultan dan terintegrasi dengan pendekatan up-down, bukan bottom-up yang selama ini terjadi. Kejaksaan Agung dengan minimnya kewenangan telah memberi citra tersendiri dengan menetapkan pejabat eselon I departemen sebagai tersangka sekaligus memerhatikan hak tersangka. Ini merupakan status yang tidak pernah terjadi sejak era reformasi. Pendekatan up-down dalam pemberantasan korupsi merupakan karakter representasi keseriusan negara dalam pemberantasan korupsi. Selama ikon karakter korupsi masih berpijak pada pendekatan bottom-up, hasil yang dicapai adalah pesimisme penegakan hukum. Pemberantasan korupsi, sebagaimana Konvensi PBB 1985, harus dimulai dari upper power class dan upper economic class dengan memerhatikan prinsip praduga tidak bersalah.

Kampanye antikorupsi
Dari semua persoalan itu, amat berarti peran kebijakan kriminal (criminal policy) melalui pendekatan non-penal, yaitu dengan meningkatkan langkah kampanye antikorupsi misalnya. Kampanye semacam ini diperlukan dengan pendekatan antara masyarakat, pers (sebagai social power), dan institusi kenegaraan (sebagai political power).

Apalagi, masalah korupsi di Indonesia kini tidak lagi dapat dikatakan sebagai masalah eksekutif saja, tetapi juga sudah terkontaminasi institusi kenegaraan lainnya, entah itu legislatif, yudikatif, maupun institusi negara nondepartemen.

Indriyanto Seno Adji Pengajar Program Pascasarjana UI Bidang Studi Ilmu Hukum



Dengan memasukkan email Anda, berarti setuju untuk selalu mengupdate artikel terbaru dari uziek. Masukkan Alamat Email Anda :

Dikirim oleh: Mbah Google



Profil Facebook Fauzi Ghazali



February 21, 2009

Dana Kampanye

Tags
Justifikasi Biaya Kampanye Calon Legislatif



Pemilu Legislatif sudah tinggal menghitung hari. Suasana politik di negara kita terasa semakin panas. Di tingkat pusat, partai-partai besar saling serang melalui pernyataan-pernyataan di media massa, iklan politik, spanduk, dan baliho.


Tak hanya di tingkat pusat, di daerah pun tak kalah serunya. Dari kota-kota besar seperti Surabaya, Malang, Bandung, Bogor, bahkan hingga ke pelosok pedalaman hutan Kalimantan, tak luput dari baliho caleg yang mengumbar senyum (sok) manis. Seolah ingin menyatakan bahwa dirinyalah yang paling berhak dan layak mewakili rakyat di daerahnya.

Dari banyaknya iklan dan baliho ini, dapat diperkirakan seberapa besar dana kampanye yang telah dikeluarkan oleh seorang Caleg maupun partai. Mengutip Jawa Pos akhir Januari 2009, belanja iklan untuk kampanye partai politik mencapai 150 Milyar per bulan. Dari jumlah tersebut, Partai Demokrat menduduki peringkat pertama dengan belanja rata-rata 15 Milyar per bulan.



Belum lagi biaya kampanye yang dikeluarkan oleh masing-masing calon legislatif secara pribadi. Selain baliho, stiker, kaos, dan spanduk, mereka harus mengeluarkan biaya ekstra untuk mengenalkan dirinya kepada masyarakat sekitar agar mau mencontreng namanya saat pemilu. Biaya-biaya yang kasat mata telah dikeluarkan oleh seorang caleg adalah Biaya Kunjungan/Silaturrahim, Biaya cetak Stiker, Biaya cetak Baliho, Biaya cetak Kaos


Biaya Kunjungan / Silaturrahim

Biaya kunjungan dari pintu ke pintu jumlahnya mungkin kecil, sekedar sebungkus rokok sebagai oleh-oleh buat tuan rumah. Disini, seorang caleg harus mengerti jenis rokok apa yang biasa digunakan si tuan rumah. Meskipun jumlahnya relatif kecil, jika ditotal akan menghasilkan jumlah yang besar. Berapa ratus pintu yang harus dikunjunginya? Dan itupun tak cukup sekali kunjungan. Pertama perkenalan, kedua pemaparan, ketiga penegasan, dan yang terakhir pemantapan. Jadi, minimal kunjungan seorang caleg adalah 4 kali selama masa kampanye.

Misalkan jumlah hak pilih di suatu daerah pemilihan (kecamatan) sebesar 120.000 orang dengan asumsi rata-rata setiap Kepala Keluarga (KK) terdiri dari 4 orang, maka terdapat 30.000 Kepala Keluarga. Jika jumlah yang dikunjungi oleh seorang caleg adalah 10% dari jumlah KK yg ada, yaitu sebesar 3.000 KK. Setiap kunjungan seorang caleg membawa sebungkus rokok seharga Rp. 5.000,- dan banyaknya kunjungan adalah 4x, maka biaya yang dikeluarkan adalah :

3.000 KK x Rp. 5000,- x 4 = Rp. 60.000.000,-


Biaya Stiker

Untuk stiker, ukuran terkecil stiker caleg adalah 9 cm x 15 cm. Harga cetak paling murah sebesar Rp. 300,- /lbr. Rata-rata caleg membuat 5 jenis stiker. Jika seorang caleg membuat minimal 5.000 lembar per jenis, maka terdapat 25.000 lembar stiker. Biaya untuk pembuatan stiker adalah :

Rp. 300,- x 25.000 lembar = Rp. 7.500.000,-

Biaya Baliho

Banyak jenis baliho/spanduk dalam berbagai ukuran yang dicetak oleh para caleg. Mulai ukuran 40 cm x 60 cm sampai ukuran 400 cm x 600 cm. Anggaplah rata-rata yang dibuat oleh caleg berukuran 100 cm x 100 cm sebanyak 1.000 lembar, sementara biaya per meter persegi cetak digital paling murah sebesar Rp. 17.500,- maka biaya untuk Baliho adalah :

Rp. 17.500,- x 100 lembar = Rp. 17.500.000,-

Biaya di atas belum termasuk ijin pemasangan.

Biaya Kaos

Harga pembuatan kaos yang paling murah adalah Rp. 6.000,-/lembar. Jika masing-masing caleg membuat kaos minimal 3.000 lembar (lihat asumsi pemilih dalam biaya kunjungan), maka biaya yang dikeluarkan adalah :

Rp. 6.000,- x 3.000 lembar = Rp. 18.000.000,-

Total Biaya

Dari semua biaya di atas, jika dijumlahkan adalah :

Biaya Kunjungan Rp. 60.000.000,-
Biaya Stiker Rp. 7.500.000,-
Biaya Baliho Rp. 17.500.000,-
Biaya Kaos Rp. 18.000.000,-
Total Biaya Rp.103.000.000.,-

Itulah justifikasi biaya kampanye minimal yang harus dikeluarkan oleh seorang caleg dalam suatu wilayah kecamatan.

Banyaknya partai yang turut berkompetisi dalam ajang pemilu 2009, telah banyak melahirkan caleg-caleg baru. Keputusan bahwa suara terbanyak yang berhak menduduki kursi DPR/DPRD membuat semangat para caleg baru semakin berkobar. Dana yang dikeluarkan semakin besar pula dalam usahanya meraih kursi Dewan.



Catatan :
  • Angka dan asumsi di atas adalah hasil observasi di suatu kecamatan di Kota Malang.
  • Biaya di atas belum termasuk; biaya bbm, biaya perjalanan, biaya pengurusan ijin, biaya pencalonan, biaya koordinasi, biaya saksi, dan biaya lain terkait dengan pengeluaran seorang caleg hingga h+7 setelah pemilihan.



Dengan memasukkan email Anda, berarti setuju untuk selalu mengupdate artikel terbaru dari uziek. Masukkan Alamat Email Anda :

Dikirim oleh: Mbah Google



Profil Facebook Fauzi Ghazali

February 18, 2009

Lion Air Selalu Delay

Tags

Entah untuk ke berapa kalinya dalam setiap perjalananku dengan maskapai Lion Air selalu mengalami delay. Bukan sekali atau dua kali, tapi selalu...

Kali ini perjalanan dari bali menuju surabaya, delay gak tanggung-tanggung.... 3 jam. Begitupun waktu dari Surabaya menuju Denpasar. Aku jadi curiga, jangan-jangan delay ini sengaja dilakukan untuk mengisi bangku kosong dalam suatu jam penerbangan. Harapannya akan terisi penumpang lagi untuk penerbangan selanjutnya.

Wah, kalo memang karena alasan seperti ini... menurutku ini adalah bentuk kebiadapan maskapai penerbangan terhadap customernya.
Dengan dalih alasan operasional, seolah konsumen dipaksa untuk memaklumi alasan keterlambatan. Untungnya kebanyakan konsumen Lion adalah masyarakat menengah ke bawah, yang bisa menerima alasan apapun yang pentig dapat tiket murah...

Tapi tidak bagi para Profesional yang lebih mementingkan ketepatan waktu.. karena waktu betul-betul merupakan hal yg sangat berharga bagi kelangsungan profesi, pekerjaan atau Bisnisnya... dan keterlambatan berarti COST... BIAYA...

Rupanya Lion memang sengaja memanfaatkan celah pasar konsumen jenis menengah ke bawah dengan mempelopori penerbangan murah.

Kali ini aku masih beruntung, bisa mengisi waktu luang sambil chating dan isi blog... Tapi, sampai kapan kebiadaban Lion Air ini akan terus menyiksa para calon penumpangnya..


Dengan memasukkan email Anda, berarti setuju untuk selalu mengupdate artikel terbaru dari uziek. Masukkan Alamat Email Anda :

Dikirim oleh: Mbah Google



Profil Facebook Fauzi Ghazali


February 17, 2009

SUKSES TANPA SEKOLAH

Tags
Ini adalah kisah seseorang yang sangat sukses dalam bidang Ilmu Pengetahuan dan Teknologi. Bukan karena dia bergelar sarjana atau professor. Dia bahkan SD saja tidak tamat. Inilah bukti yang tak terbantahkan bahwa sistem pendidikan kita hanya mengajarkan bagaimana cara mencari pekerjaan, bukan bagaimana cara menghadapi kehidupan.



Anak kecil itu berlari-lari pulang ke rumahnya. Tangannya yang mungil memegang sepucuk surat dari guru sekolahnya. Di ambang pintu rumah ia berteriak, "Mama, Mama, ada surat dari Pak Guru". Ibunya, Nancy Elliot, mantan guru, menyambut anak bungsu dari tujuh bersaudara itu dengan ciuman dan pelukan penuh kasih sayang.

"Coba Mama lihat," ujarnya seraya membuka amplop surat dengan hati-hati. Tangannya gemetar saat matanya menelusuri kata demi kata yang terpampang jelas di hadapannya: "Anak ini terlalu bodoh untuk dididik. Kami mengembalikannya pada Anda. Mulai besok, ia tak perlu datang ke sekolah lagi."

"Ma, mengapa Mama menangis?" tanya si anak, penuh keluguan. Dengan cucuran air mata sang ibu meraih tubuh kecil itu, memeluknya sambil berkata, "Thomas, I educate you my self."


Waktu itu, si anak berusia 7 tahun, dan baru tiga bulan mengecap pendidikan formal di sekolah. Dan ia memang tak pernah masuk sekolah lagi. Ketika usianya 12 tahun, anak yang dipanggil Thomas itu menjadi penjual kue, koran, kacang, dan permen di kereta api. la pernah ditampar kondektur, sehingga pendengarannya (telinga) rusak dan dilarang bekerja di kereta api.

Sungguh sulit dibayangkan bahwa anak yang "terlalu bodoh", drop-out Sekolah Dasar, dan sempat menjadi pedagang asongan itu, kemudian mencantumkan namanya dalam deretan ilmuwan paling terkemuka di muka bumi. Tidak kurang dari 3.000 penemuan dicatat atas namanya, atau atas nama orang-orang yang bekerja dengannya.

Dialah Thomas Alva Edison. Penemuan-penemuan seperti laboratorium riset untuk industri, stasiun tenaga listrik, sistem distribusi Listrik, fonograf (kemudian dikembangkan menjadi taperecorder), kinetograf (kamera film), kinetoskop (proyektor film), lokomotif listrik, mikrofon dan pengeras suara, adalah beberapa contoh yang selalu dikaitkan dengan nama Edison. Apakah Edison menjadi cerdas secara ajaib, sehingga ia menjadi tokoh yang berhasil? Ternyata tidak.

Meskipun ia sangat gemar membaca, dan memiliki kemampuan yang luar biasa dalam berkonsentrasi sedemikian rupa, sehingga melupakan semua hal di luar subyek yang sedang diselidikinya, Edison juga seorahg pelupa berat. Mungkin sulit dipercaya ketika suatu hari, saat masih asyik memusatkan pikirannya untuk memecahkan sebuah masalah ilmiah, Edison pergi ke kas negara untuk membayar pajak. la harus berdiri cukup lama, sebelum akhirnya mendapat giliran. Dan ketika gilirannya tiba, ia lupa narnanya sendiri. Salah seorang tetangga, setelah mengetahui betapa ia kebingungan, mengingatkan bahwa namanya adalah Thomas Alva Edison.

Masih ada cerita lain yang tak kalah menarik. Suatu pagi, setelah semalam suntuk bekerja di laboratorium, Edison menantikan sarapannya. Mungkin karena terlalu lelah, ia tertidur di meja makan. Salah seorang asistennya, yang baru saja selesai makan ham dan telur, ingin mempermainkan dirinya. Ia meletakkan piring-piring dan cangkir kosong di meja Edison. Beberapa menit kemudian, Edison bangun, mengusap matanya dan melihat piring dan cangkir kosong. Ia berpikir sebentar, lalu menyimpulkan bahwa tentunya ia sudah sarapan sebelum tertidur. la lalu menjauhkan diri dari meja makan dan mulai bekerja lagi. Thomas Edison tak akan pernah tahu duduk perkara yang sebenarnya, jika asistenasistennya tidak tertawa terbahak-bahak.

Jadi, Thomas Alva Edison bukanlah seorang jenius dalam arti yang dibayangkan banyak orang. Namun terbukti bahwa ia sukses luar biasa. Dalam usia belasan tahun, ia dapat membuat beberapa peralatan mesin cetak telegrafis yang dijualnya seharga US$40.000. Pada usia 25 tahun, ia mendirikan laboratorium riset untuk industri. Dalam waktu 13 bulan, ia mencatatkan 400 macam penemuan.

Saya kira Edison benar, ketika ia mengatakan bahwa orang bisa berhasil bila memiliki 1 % inspirasi (ide yang hebat) dan 99% perspirasi (keringat alias kerja keras). Sayang, saya tak pernah berhasil menemukan, berapa harga keringat seorang Edison, yang meninggal di West Orange, New York, 18 Oktober 1931, dalam usia 84 tahun. Anda tahu?


Dengan memasukkan email Anda, berarti setuju untuk selalu mengupdate artikel terbaru dari uziek. Masukkan Alamat Email Anda :

Dikirim oleh: Mbah Google



Profil Facebook Fauzi Ghazali

February 15, 2009

HUKUM 72

Tags
Dikutip dari : Safir Senduk


K alau Anda melakukan investasi sekali saja, maka ada saatnya dimana jumlah investasi Anda akan berlipat dua. Sebagai contoh, bila Anda menginvestasikan Rp 1 juta pada deposito yang memberikan suku bunga 12% per tahun (di roll over setiap tahun), maka uang Rp 1 juta Anda akan berlipat dua dalam waktu enam tahun.


Cara menghitungnya adalah dengan menggunakan Hukum 72. Bagi angka 72 dengan suku bunga dari produk investasi Anda. Ini berarti:
= 72 : 12
= 6 tahun.
Itulah jangka waktu yang dibutuhkan agar investasi Anda bisa berlipat dua.

Tentunya, semakin tinggi hasil investasi Anda, maka akan semakin cepat juga investasi Anda berlipat dua. Sebagai contoh, kalau suku bunga deposito Anda adalah 24% per tahun (di roll over setiap tahun), maka uang Rp 1 juta Anda akan berlipat dua dalam waktu 3 tahun (72 : 24 = 3). Bandingkan apabila suku bunga deposito Anda cuma 12%, dimana butuh 6 tahun agar uang Rp 1 juta Anda menjadi berlipat dua.




CONRAD NICHOLSON HILTON

Tags
Kiprah si Raja Hotel Dunia
Pasti Anda mengenal Paris Hilton, bukan? Yah, putri milyarder yang sering bikin ulah dengan ide-ide gilanya. Dia bisa melakukan apa saja karena dia punya uang... Mengutip pernyataan Robert T. Kiyosaki dalam buku-bukunya bahwa "Seandainya segala sesuatunya dalam dunia ini GRATIS, Orang tetap lebih memilih punya UANG". Nah, inilah kisah sukses Conrad Nicholson Hilton dalam usahanya membangun Kerajaan Bisnis Hotel, yang telah membuat keturunannya (Paris Hilton) bisa bertingkah semaunya..

D alam kata pembukaan biografi yang ditulis Whitney Bolton, salah seorang teman, Conrad Hilton menyatakan: Tidak mungkinlah seseorang memulai suatu usaha dalam hidup ini tanpa mengetahui arah mana yang akan ditujunya. Sejauh yang saya ingat…saya termasuk mempunyai sifat antusiasme. Dengan antusiasme yang terus mendorongku dan doa yang melindungiku, saya dapat mengatakan bahwa saya menyukai apa yang telah saya lakukan dalam hidup ini. Tak dapat tidak, dengan modal seperti itu, sulitlah orang tidak hidup dengan aktif, kaya, dan lebih-lebih lagi, bahagia.

Kalau seseorang mempunyai ambisi yang mendorong dia, kepercayaan yang menuntunnya, dan kesehatan untuk menerapkan segala kemampuannya, tidak mungkin tidak ia akan mencapai sukses, entah dengan cara apa. Kelihatannya sukses yang digambarkan oleh Hilton di atas ini mulai pada usia sangat muda. Ia mencapai ketenaran dan kekayaan bukan berkat bakat administrasi yang dibutuhkan untuk menjalankan suatu usaha hotel mewah, melainkan berkat ketajaman bisnisnya. Ia menguasai keahlian keuangan dan menjadi seorang yang pandai bernegosiasi, sangat cerdas dalam segala transaksi. Lebih dari itu, ia memiliki suatu indera keenam sangat peka yang memungkinkan dia memilih waktu dengan tepat, dan bermata jeli untuk melihat kesempatan dalam investasi yang menguntungkan. Di samping itu, Hilton sering menggunakan prinsip dasar sebagai berikut: Pilihlah orang-orang yang kompeten, tempatkan mereka pada posisi kunci dan secara implisit pada keputusan hati mereka.

Hilton dilahirkan pada 25 Desember 1887 di San Antonio, New Mexico. Ia anak kedua dari delapan bersaudara, dan anak lelaki pertama. Ayahnya, Augustus Hover Hilton, yang secara akrab dipanggil “Gus” dilahirkan di Oslo tahun 1854 dan telah berpindah ke Amerika Serikat pada tahun 1960-an.
Beberapa lama Gus Hilton tinggal di Fort Dodge, Iowa, tempat kelahiran istrinya, Mary Laufersweiler, seorang keturunan Jerman. Ia terpesona oleh banyaknya kesempatan di Barat, dan karenanya ia menetap di Sorocco, New Mexico, dan kemudian di San Antonio. Ia mengerti kebutuhan para penambang batu bara dan orang-orang yang bepergian pulang-balik melintasi perbatasan Mexico, dan hal ini mendorong dia untuk membangun suatu toko serba ada.

Hilton memimpin 185 hotel di Amerika Serikat dan 75 di seberang lautan ketika ia meninggal pada usia 91, bulan Januari 1979. Sebelum mengambil keputusan-keputusan yang penting. Hilton berhari-hari meneliti dan menimbang-nimbang segala implikasinya. Ia mempelajari segala sesuatu. Bila Hlton tidak dapat membeli sebuah hotel, ia menyewa. Bila ia tidak dapat menyewa, ia membangunnya. Lelaki jangkung mengesankan yang tampak segar bugar ini makan dan tidur di hotel; ia mimpi tentang hotel di malam hari.

Karier Hilton bermula ketika ia menjawab dengan tenang: Mengapa tidak menggunakan lima atau enam kamar di rumah kita dan mengubahnya menjadi ruang tidur, seperti hotel. Kota ini membutuhkan hotel. Mungking mula-mula kita tidak mempunyai pelanggan, tetapi ceritanya akan tersebar dan semua akan berjalan sendiri. Anak-anak perempuan dan Ibu dapat mengurusi dapur dan saya akan mengurusi bawaan para tamu.
Dengan mudah tiap kamar dapat menampung beberapa tamu. Dengan ongkos $2,50 sehari, saya pikir kita akan cukup beruntung. Sudah jelas, masalahnya adalah bagaimana menarik pelanggan.

Inilah awal sutu masa kerja keras bagi Hilton. Ibu dan saudara-saudara perempuannya mengurusi hotelnya sendiri sedangkan dia dan ayahnya tetap bekerja di toko. Tetapi begitu toko tutup pada pukul 6 sore, Hilton makan malam sedikit, dan langsung tidur. Pada tengah malam ia bangun untuk menjemput orang-orang yang turun dari kereta api pada jam 1 dini hari. Ia mengurusi barang-barang mereka, mendaftar mereka, mengecek apakah segala kebutuhan mereka telah tersedia, seperti selimut, sabun dan handuk, mencatat sarapan yang mereka inginkan di pagi hari dan jam berapa mereka minta dibangungkan. Ia mengirimkan catatan tersebut kepada ibu, lalu kembali ke station untuk menyambut kereta jam 3 pagi. Bila penumpang terakhir telah mendapat penginapan, Hilton dapat tidur lagi, sekurang-kurangnya sampai jam 7 pagi. Pada jam itu ia bangun, mengurusi para tamu, lalu membuka toko mereka jam 8 pagi.

Hanya dalam waktu enam minggu penginapan San Antonio sudah dikenal seluruh daerah itu, bahkan sampai sejauh di Chicago. “Kalau kamu harus singgah,” begitu kata orang, “pergilah ke San Antonio dan menginaplah di penginapan Hilton.” Suatu pelajaran penting telah didapatkan Conrad Hilton. Ia selalu bekerja keras dan lama untuk berhasil. Sampai kematiannya, ia berkata bahwa ia tidak mau dibayar sejuta dolar sebagai tukaran segala sesuatu yang telah dipelajarinya selama ini.

Keberhasilan “hotel” pertama Hilton memungkinkan dia menuntut pendidikan di New Mexico School of Mines pada tahun 1907. masa ini menandai suatu titik balik dalam hidupnya. Dalama waktu dua tahun, Gus sudah bangkit lagi. Ia mulai sibuk dalam usaha real estate di Hot Spring, New Mexico. Ia bermimpi tentang membuka sebuah bank, dan ia telah membeli tanah untuk membangun rumah. Tanah itu terletak di Sorocco, tempat berdirinya Chool of Mines. Hilton membenci kota itu. Ayahnya memberi dia pilihan untuk tetap di San Antonio dengan mengurusi toko, sementara seluruh keluarga berpindah ke Sorocco. Hilton tahu bahwa saudara-saudara perempuannya akan lebih mungkin berhasil di kota itu, maka ia setuju.

Inilah awal masa magangnya dalam dunia bisnis. Tunjukkan sikap hormat kepada siapa saja yang anda hadapi. Prinsip ini membantu dia dalam menghadapi pemerintah Puerto Rico, yang telah menghubungi tujuh hotel Amerika untuk meminta mereka membuka satu hotel mewah di San Juana. Tidak satu pun hotel itu yang tertarik, dan menjawab dengan surat bisnis yang pendek tanpa keramahan dalam bahasa Inggris, Hilton memberikan jawabannya dalam bahasa Spanyol yang sempurna. Tentu saja suasana jadi sangat berbeda. Maka lahirlah rangkaian hotel Caribe-Hilton. Dalam urusan bisnisnya di luar negeri pun, Hilton menerapkan tiga prinsip seperti di dalam negeri: Tanamkan modal sendiri, Perlakukan bankir-bankir sebagai teman, Berikan pada manajer saham dalam perusahaan. Formula ini mencapai hasil yang baik ke mana pun ia pergi, karena cara ini tidak mengundang rasa tidak senang orang yang dihadapi di luar negeri.

Hilton lebih suka menawarkan kemitraan kepada para investor luar dalam hotel-hotelnya. Mereka dibebani membeli tanahnya dan membiayai pembangunannya. Hilton memberikan bantuan teknis dan membantu pengoperasian hotel. Lalu kedua pihak
menandatangani kontrak sewa bersama atau kontrak manajemen bersama. Personil, yang disaring dan dipilih dengan teliti dari tenaga setempat, diundang untuk meningkatkan kemahiran mereka di hotel-hotel Hilton di Amerika Serikat.

Hotel-hotel muncul di mana-mana di luar negeri. Maka didirikanlah Hilton International Corporation pada tahun 1948. Badan ini berdiri sendiri, terpisah dari badan induknya, tetapi Hilton memegang pimpinan sebagai presiden dan ketua direksi. Operasi hotel Hilton di luar negeri memenuhi dua cita-cita Hilton: pertama membantu orang Amerika berhubungan dengan bagian dunia yang lain sehingga membuat mereka lebih bertoleransi, dan kedua, dan kedua, hotel-hotel ini memungkinkan dunia lain mengenal Amerika dan warganya. Tokoh-tokoh terkenal membantu penyediaan dana bagi Hotel Hilton yang terdapat di mana-mana di luar negeri. Shah Iran dengan Yayasan Pahlavinya memiliki sebuah Hotel Hilton. Howard Hughes juga mempunyai hubungan dengan hotel itu lewat Trans World Airlines. Pada bulan Mei 1967, Hilton International menjadi suatu cabang TWA. Pada waktu itu, Hilton telah mengundurkan diri dari bisnis yang telah dibangunnya dengan modal seadanya.

Hilton akhirnya mempunyai waktu untuk menikmati hidup dengan keluarga dan sahabat-sahabatnya di rumahnya di California. Walaupun ia tidak lagi menghendaki perjalanan keliling untuk melakukan pengawasan. Ia tidak pernah melewatkan perayaan inaugurasi. Di luar negeri, Hilton yang selalu menghormati tradisi setempat itu memberlakukan kebijaksanaan agar peristiwa-peristiwa gala ini mencakup adat naional dan cerita rakyat negara setempat. Walaupun dalam bisnis sangat sukses, dalam kehidupan pribadinya Hilton tidaklah begitu bahagia. Ia dan istri pertamanya, Mary Barron, mempunyai tiga anak laki-laki, Nick, Barron, dan Eric. Ketika anak terkecil lahir pada tahun 1933, Hilton sedang kehabisan tenaga akibat beban kerja keras. Perkawinannya berantakan. Selanjutnya ia kawin dengan Zsa-Zsa Gabar, tetapi perkawinan ini tak berumur panjang. Perkawinan ketiganya lebih tenang. Pada tahun 1976, pada usia 89 tahun, ia menikah dengan Mary France Kelly. Wanita itu
berumur 20 tahun di bawah dia dan merupakan sahabat sejak lama.

Pria yang mempunyai visi ini telah mengukir namanya dalam sejarah. Pada tahun 1965, usaha perhotelan Hilton memiliki 61 buah hotel di 19 negara; dengan kata lain, usaha itu mencapai 40.000 kamar dan tenaga karyawan mencapai 40.000 orang. Hilton sendiri menguasai 30 persen dari penerimaan besar yang diperkirakan mencapai $500.000 juta lebih. Inilah gambaran jelas tentang prinsip Hilton : Percayalah kepada cita-cita Anda, tujuan Anda dan kepada Tuhan. Formula di atas merupakan ringkasan dari karier hebat Conrad Hilton, salah seorang raja perhotelan paling besar dan paling kaya di dunia.

WALT DISNEY

Tags
Membangun Kerajaan Hiburan Keluarga

<
span style="font-style: italic; color: rgb(255, 102, 0);">Sukses adalah rangkaian kegagalan menuju sesuatu yang lebih baik. Bagaimana cara seseorang bangkit dari kegagalan, dan terus berjuang untuk mencapai kesuksesan dapat dipelajari dari kisah orang-orang yang telah sukses menghadapi setiap kegagalan. Kisah berikut adalah contoh seorang yang berani gagal dan akhirnya sukses mengukir sejarah dan turut mewarnai dunia... Inilah, Kisah Walt Disney..

T he Wonderful World of Disney dan merupakan gambaran seseorang yang telah berhasil mencapai segala sasaran cita-citanya. Kehidupan Walt Disney dapat diringkas dalam pedoman yang diikuti oleh semua orang kaya. Barang siapa ingin suskes, harus bekerja berat, pantang menyerah, dan lebih mengikuti kegandrungan. Walter Elias Disney dilahirkan di Chicago pada tanggal 5 Desember 1901. Ibunya, Flora Call, adalah wanita Jerman, sedangkan ayahnya, Elias Disney, seorang keturunan Irlandia Kanada

Namun ada satu gagasan yang selalu mengusik pikiran Walt Disney gagasan bekerja sendiri terutama karena ia telah mendengar bahwa sebagian karyawan akan tidak diperlukan bila musim sibuk berlalu. Ia gembira dengan prospek itu karena dua hal. Pertama, ia ingin berdiri sendiri, dan kedua, ia sangat ingin melakukan sesuatu yang baru dan orisinil, tidak hanya memenuhi keinginan bos dan para pelanggan. Disney, bersama dengan seorang teman, Ube Iwerks, mendirikan agen seni periklanannya yang pertama. Pelanggannya yang pertama adalah suatu rangkaian restoran.
Disney dan temannya berhasil membuat kesepakatan dengan restoran untuk membangun bengkel kerjanya di bangunan restoran baru itu tanpa membayar sedikit pun. Sebagai imbalan, mereka harus membuat poster-poster iklan untuk restoran itu.

Di samping bekerja untuk memenuhi kontrak ini, mereka bebas untuk mengerjakan proyek lain. Untuk menarik pelanggan, Walt merancang suatu rencana khusus. Ia akan pergi ke suatu toko atau perusahaan dan mencari tahu apakah mereka mempunyai suatu bagian seni. Orang yang memegang pimpinan mungkin menjawab bahwa bagian itu tidak diperlukan. Lalu Walt akan menawarkan jasanya atas dasar freelance, hubungan lepas. Kalau perusahaan itu tidak mempunyai pekerjaan yang harus dikerjakannya, tidak apa-apa. Tetapi kapan pun ada pekerjaan semacam itu yang harus dikerjakan, Walt dan temannya siap memberikan jasanya. Dalam waktu singkat, cara kerja semacam itu memungkinkan Walt dan temannya menabung cukup banyak uang yang tak mungkin dikumpulkannya andaikan mereka bekerja pada satu perusahaan saja.

Bisnis ini tampak memberikan harapan besar, tetapi pada suatu hari Walt menemukan suatu iklan dalam koran yangmenyatakan bahwa Kansas City Film Ad Company memerlukan seorang kartunis. Ia menghadapi dilema: Apakah ia akan mempertahankan bisnisnya dengan Ube atau akan mencoba memenuhi impian sejak masa kanak-kanaknya untuk membuat animasi kartun? Sekali ia telah menguasai kemahiran baru, tak ada yang akan menghalangi dia memulai usahanya sendiri kembali.
Pertimbangan ini mendorong dia memberatkan menerima pekerjaan itu. Pada tahun 1920, Disney akhirnya memasuki dunia animasi kartun. Ia akan segera menciptakan sebuah nama bagi dirinya di bidang itu, dan tokoh-tokoh perannya akan menjadi populer di seluruh dunia.

KC Film Ac Company memegang tanggung jawab atas segala aspek iklan film dan tak berapa lama menyadari kemampuan kartunis muda ini. Tak lama sesudah mulai, Walt diberi tugas membuat poster seorang pria yang mengenakan topi menurut mode mutakhir. Walt menggambar poster itu, tetapi hidung orang itu digantikan dengan gambar bohlam! Ketika poster itu ditampilkan di layar, bos berseru: “akhirnya muncul sesuatu yang baru di tempat ini: Saya sudah bosan dengan wajah-wajah cantik ini.”
Keorisinilan dan visi Walt tentang barang-barang di sekelilingnya membuat beberapa teman dan atasan kurang senang. Mereka sebenarnya iri dan menganggap dia pengacau. Oleh sebab itu, mereka tidak mau membiarkan dia mencoba suatu teknik baru untk menyempurnakan kartun-kartunnya. Ia mempunyai gagasan cemerlang membuat beberapa lukisan dan seluloid, lalu memotretnya dan menumpuknya dan akhirnya memfilmkannya. Pimpinan tidak mau mendengar hal semacam itu. Mereka merasa bahwa cara kerja mereka yang lama sudah cukup memberikan hasil sampai saat itu. Mereka tidak melihat alasan untuk mengubah teknik-teknik mereka, karena dengan cara itu pun para pelanggan sudah puas. Walt Disney tahu bahwa dia benar. Setelah berbulan-bulan membujuk bosnya, Walt akhirnya diperbolehkan membawa pulang salah satu kamera perusahaan untuk melakukan beberapa percobaan. Sejak saat itu, Walt Disney tidak pernah lagi berpaling ke belakang.

Di sebuah garasi kosong yang sudah dirombak jadi studio, ia mulai membuat film-film animasi pendek dengan menggunakan teknik hasil rekaannya. Ia kemudian memperlihatkan hasilnya kepada seorang pemimpin bisokop terkenal. Orang itu sangat terkesan. Sketsa-sketsa dan teknik film Walt sangat berbeda dengan yang sudah-sudah. Film kartunnya yang pertama segera diputar di bioskop-bioskop.

Pada mulanya kartun-kartun ini dimaksudkan untuk menggantikan iklan-iklan agar penonton terus menikmati apa yang muncul di layar selama selang waktu. Walt menyebut film-film itu “Laugh-O-Grams.” Film-film kartun Walt disenangi penonton dan sejak itu di Kansas City Walt Disney tidak lagi diejek sebagai si orang muda eksentrik” tetapi disegani. Gajinya naik. Dalam waktu singkat Disney menjadi orang terkenal di kota itu.

Ia mengembalikan kamera yang dipinjamnya dan membeli kamera sendiri dengan uang simpanannya. Film-film kartun menjadi semakin populer. Walt Disney menyewa ruang kantor yang lebih luas untuk usaha kecilnya, Laugh-O-Grams Corporation dengan modal awal sebesar $15.000. Ia mempekerjakan beberapa magang dan seorang salesman untuk mempromosikan Laugh-O-Grams di New York City. Impiannya untuk mandiri menjadi kenyataan pada waktu ia baru berumur 20 tahun.

Ia kemudian memutuskan untuk keluar dari KC Film untuk bekerja sendiri sepenuhnya. Tetapi sukses tidak terjadi dengan sendirinya. Biaya produksi tinggi dan sikap perfeksionis Walt Disney (yang membuat dia menanamkan kembali semua uang hasilnya untuk memperbaiki hasilnya), disamping pasaran yang sangat terbatas, segera mengakibatkan kebangkrutan.

Ini merupakan masa suram dalam hidupnya; ia telah beranggapan bahwa masa sulitnya akhirnya berlalu. Ia tidak beruang sedikitpun dan terpaksa tinggal di bengkel dengan makan dan tidur di sebuah bangku kecil, satu-satunya perabot yang dia miliki. Lebih jelek lagi, sekali seminggu ia harus pergi ke stasiun kereta api untuk mandi.
Akhirnya ia berhasil mendapatkan kontrak pembuatan kartun animasi untuk mendidik anak-anak pentingnya menyikat gigi. Pada suatu malam, dokter gigi yang memesan kartun ini datang menemuinya dan mengajak dia ke kantornya. “Tidak bisa,” jawab Disney. “Mengapa?” tanya dokter itu. “Karena saya tidak punya sepatu. Satu-satunya sepatuku ada di tempat tukang sepatu untuk direparasi, dan saya tidak punya uang untuk mengambilnya.”

Walaupun menghadapi keadaan yang serba menyusahkan. Walt Disney tidak putus asa. Ada sebuah gagasan di otaknya. Pada suatu malam bulan Juli 1923, dengan membawa semua uang di dalam saku baju setelan tuanya dari kain minyak berwarna abu-abu, pemuda kurus kering ini naik kereta api menuju Hollywood. Ia bertekad kuat untuk menjadi orang penting dalam dunia perfilman.

Ketika tiba di Hollywood, Walt Disney hanyalah satu di antara banyak orang yang mengharapkan mewujudkan cita-citanya. Kakaknya Ray telah tinggal di California beberapa waktu lamanya, dan ia dengan senang hati mengundang adiknya tinggal di rumahnya. Walt mulai mengunjungi studio-studio film satu per satu. Ia bersedia bekerja apa saja asal ada hubunganya dengan berfilman.

Untuk maju dalam suatu bidang keahlian khusus, orang harus masuk ke dalamnya apa pun pengorbanannya. Disney segera menyadari betapa sulitnya masuk ke studio-studio film Hollywood. Banyak orang lain sebelum dia telah melamar kerja, tetapi ditolak. Walt Disney tidak menjadi patah semangat karenanya. Kalau ada orang lain yang berhasil masuk, mengapa ia tidak? Di matanya, ada dua macam orang: Mereka yang merasa kalah dan terlantar bila mereka tak dapat menemukan pekerjaan dan mereka yang dapat mencari penghasilan dengan cara apa pun dalam masa sulit. Disney selalu berusaha keras agar termasuk dalam golongan kedua.

Pengalaman mengajar dia bahwa orang harus sepenuhnya mengandalkan diri sendiri. Ia kembali ke papan gambar dengan kemauan keras untuk mencari tempat bagi dirinya. Ia menggambar film-film komik dengan maksud dijual kepada pengusaha bioskop. Ia hanya menggunakan kembali pengalaman yang sudah diperolehnya di Kansas City dengan Laugh-O-Grams. Ada seorang pemilik gedung bioskop yang begitu tertarik sehingga ia membeli berseri-seri film komik. Ia bahkan memesan rangkaian cerita Alice in Wonderland yang telah mulai dibuat oleh Walt Disney di Kansas. Kepada Disney ditawarkan uang $1.500. Jumlah sebesar itu jauh lebih besar daripada yang diharapkan. Rangkaian seri Alice in Wonderland ini diputar berurutan sampai tiga tahun. Dengan hasil penjualannya Walt Disney bisa membeli rumah dan bahkan membangun studio filmnya sendiri.

Sesudah film-film Alice in Wonderland, Walt ingin menciptakan sesuatu yang baru dan yang benar-benar orisinil. Maka lahirlah makhluk kecil cerdik yang disebutnya “Mickey Mouse”, nama yang diberikan oleh istri Disney, Lillian Bounds. Mickey Mouse dengan cepat menjadi bintang tenar di seluruh dunia, dan bahkan lebih terkenal daripada banyak bintang Hollywood. Walaupun demikian, pada mulanya para produser menyambut kedatangan Mickey dengan kurang bersemangat.

Kira-kira pada waktu itu, film berbicara mulai muncul dan orang mulai memboikot film bisu. Disney pun bereaksi. Dengan kelompok pembantunya, ia memperkenalkan suatu metode baru untuk mensikronkan suara dan animasi. Walt terus mencari teknik-teknik baru untuk memperbaiki kemahirannya. Ia menerapkan pula proses: “teknikolor” yang baru. Dengan teknik baru ini ia tidak perlu lagi menggunakan kombinasi dua warna. Dalam film Bambi, ia menggunakan 46 rona warna hijau untuk hutannya. Kartun berwarnanya yang pertama, Silly Symphony, membuat para penggemar film kegirangan.
Disney makin menyadari bahwa kalau ia mau terus berkarya dengan skala yang lebih besar, ia harus membangun suatu kelompok berotak cerdar, artinya ia harus mengelilingi dirinya dengan asisten-asisten orang pintar yang mampu menawarkan produk bermutu. Untuk memantapkan diri, kami tahu bahwa kami harus melatih sendiri para asisten.

Disney merasa bahwa para kartunis yang bekerja padanya terlalu sering menggunakan cara-cara tipu daya kuno. Ia tahu bahwa satu-satunya cara mengubah keadaan ini adalah dengan mengadakan kursus-kursus latihan bagi mereka. Tujuannya sederhana: memperbaiki mutu lukisan dan teknik animasi. Ketika perusahaannya terus bertambah besar, ia memutuskan pada tahun 1930 untuk mendirikan sekolahnya sendiri, tempat ia akan mengajarkan segala teknik animasi kartun kepada calon-calon kartunis. Sekolah itu segera mulai tampak seperti kebun binatang. Soalnya, untuk membuat tokoh-tokoh kartunnya lebih realistic Disney telah mengubah ruang kelasnya menjadi laboratorium biologi kehidupan nyata dengan berbagai binatang yang diamati oleh para siswa dalam aneka perilaku dan sikapnya selagi tidur, jaga, makan, dan lain-lain. Pengamatan ini akan membantu dia pula untuk membuat film-film dokumenter tentang keajaiban alam pada waktu yang akan datang. Pada tahun 1938, Disney memperkenalkan film animasi panjang tajuk karangannya yang pertama, Snow white. Untuk membuat film ini ia membutuhkan waktu dua tahun penuh kerja keras. Film tersebut merupakan salah satu karya besarnya.

Tidak lama sesudah itu, ia membangun studio film modern di Burbank, California. Di tempat itu ia akan mempekerjakan sebanyak 1.500 orang. Sampai di situ ia tampaknya telah mencapai apa yang diimpikannya. Setahap demi tahap ia menjadi apa yang diinginkannya dahulu. Saya hanya bekerja dengan baik kalau ada hambatanm yang harus kuatasi. Saya khawatir bila segala sesuatu berjalan dengan terlalu lancar karena saya takut terjadinya perubahan mendadak dalam situasi ini.
Setelah Perang Duinia II, Ray dan Walt Disney menerima beberapa kontrak dari ketentaraan untuk membuat film dokumenter dan poster perang. Begitu perang selesai, bisnis makin sibuk bagi Disney Studios, dan Walt semakin mencurahkan perhatiannya pada keahlian seninya. Ia sering bekerja sampai larut malam. Konon, ia sering membongkar-bongkar keranjang sampah kertasnya untuk melihat isinya. Pada keesokan harinya ia akan menyuruh aistennya untuk meneliti apa yang ditemukannya; katanya, potongan-potongan kertas ini sering kali mengandung gagasan besar. Pada masa itulah Walt Disney menciptakan kebanyakan film besarnya, antara lain Cinderella, Peter Pan dan Bambi.

Pada tahun 1950-an, impian fantasmagorik Walt Disney-Disneyland mulai berkembang. Pada waktu itu, semua temannya, terutama bankir-bankirnya, menyatakan bahwa proyek ini gila-gilaan. Sekali lagi, Disney akan menunjukkan bahwa impian manusia dapat menjadi kenyataan.

Gagasan menciptakan Disneyland muncul, ketika ia berjalan-jalan di taman dengan kedua putrinya, Sharon dan Diana. Ia membayangkan sebuah taman wisata sangat luas tempat anak-anak dapat bertemu dengan tokoh kartun yang mereka sayangi. Ketika Walt Disney akhirnya memutuskan untuk proyek tersebut, tidak ada seorang pun atau apa pun dapat mengubah keputusannya.

Disneyland akhirnya terwujud di Anaheim, California, pada tahun 1955. Hari itu hari besar bagi Walt Disney. Ia berkata: Andaikata saya mendengarkan saya sendiri, tamanku ini tidak akan selesai. Inilah, akhirnya, sesuatu yang dapat saya sempurnakan terus-menerus. Pada tahun 1985, Disneyland menyambut pengunjungnya yang ke-250 juta.

Ketika Walt Disney meninggal pada tahun 1966, bioskop kehilangan salah seorang penciptanya yang paling besar. Dua prinsip penting telah memotivasi seluruh hidupnya: melakukan apa yang dia nikmati dan percaya akan gagasan-gagasannya. Tanpa prinsip-prinsip ini, ia tak akan pernah menjadi Walt Disney yang besar: penerima 900 tanda kehormatan, 32 Oscar, lima Emmy, dan lima doktor honoris causa, perintis sejarah animasi dan salah seorang manusia terkaya di dunia. Ia telah mewujudkan impian-impiannya jauh melebihi harapannya yang paling muluk.

February 11, 2009

Pembodohan Intelektual

Tags
1 Ons tidak sama dengan 100 gram
sumber : DARI MILLIS



Seorang teman saya yang bekerja pada sebuah perusahaan asing, di PHKakhir tahun lalu. Penyebabnya adalah kesalahan menerapkan dosis pengolahan limbah, yang telah berlangsung bertahun-tahun. Kesalahan ini terkuak
ketika seorang pakar limbah dari suatu negara Eropa mengawasi secara
langsung proses pengolahan limbah yang selama itu dianggap selalu gagal.

Pasalnya adalah, takaran timbang yang dipakai dalam buku petunjuknya
menggunakan satuan pound dan ounce. Kesalahan fatal muncul karena yang
bersangkutan mengartikan 1 pound = 0,5 kg. dan 1 ounce (ons) = 100 gram,

sesuai pelajaran yang ia terima dari sekolah. Sebelum PHK dijatuhkan,
teman saya diberi tenggang waktu 7 hari untuk membela diri dgn. cara menunjukkan
acuan ilmiah yang menyatakan 1 ounce (ons) = 100 g.

Usaha maksimum yang dilakukan hanya bisa menunjukkan Kamus Besar Bahasa
Indonesia yang mengartikan ons (bukan ditulis ounce) adalah satuan berat
senilai 1/10 kilogram. Acuan lain termasuk tabel-tabel konversi yang berlaku sah atau dikenal secara internasional tidak bisa ditemukan.



SALAH KAPRAH YANG TURUN-TEMURUN.

Prihatin dan penasaran atas kasus diatas, saya mencoba menanyakan hal
ini kepada lembaga yang paling berwenang atas sistem takar-timbang dan
ukur di Indonesia, yaitu Direktorat Metrologi . Ternyata, pihak Dir.
Metrologi-pun telah lama melarang pemakaian satuan ons untuk ekivalen
100 gram.

Mereka justru mengharuskan pemakaian satuan yang termasuk dalam Sistem
Internasional (metrik) yang diberlakukan resmi di Indonesia. Untuk
ukuran berat, satuannya adalah gram dan kelipatannya. Satuan Ons bukanlah
bagian dari sistem metrik ini dan untuk menghilangkan kebiasaan memakai satuan ons ini, Direktorat Metrologi sejak lama telah memusnahkan semua
anak timbangan (bandul atau timbal) yang bertulisan "ons" dan
"pound".

Lepas dari adanya kebiasaan kita mengatakan 1 ons = 100 gram dan 1
pound = 500 gram, ternyata tidak pernah ada acuan sistem takar-timbang
legal atau pengakuan internasional atas satuan ons yang nilainya
setara dengan 100 gram. Dan dalam sistem timbangan legal yang diakui
dunia internasional, tidak pernah dikenal adanya satuan ONS khusus Indonesia.
Jadi, hal ini adalah suatu kesalahan yang diwariskan turun-temurun.
Sampai kapan mau dipertahankan ?

BAGAIMANA KESALAHAN DIAJARKAN SECARA RESMI ?

Saya sendiri pernah menerima pengajaran salah ini ketika masih di
bangku sekolah dasar. Namun, ketika saya memasuki dunia kerja nyata,
kebiasaan salah yang nyata-nyata diajarkan itu harus dibuang jauh karena
akan menyesatkan.

Beberapa sekolah telah saya datangi untuk melihat sejauh mana
penyadaran akan penggunaan sistem takar-timbang yang benar dan sah
dikemas dalam materi pelajaran secara benar, dan bagaimana para murid (anak-anak kita) menerapkan dalam hidup sehari-hari. Sungguh memprihatinkan. Semua sekolah mengajarkan bahwa 1 ons = 100 gram dan 1 pound = 500 gram, dan anak-anak kita pun
menggunakannya dalam kegiatan sehari-hari. "Racun" ini sudah tertanam
didalam otak anak kita sejak usia dini.

Dari para guru, saya mendapatkan penjelasan bahwa semua buku pegangan
yang diwajibkan atau disarankan oleh Departemen Pendidikan Indonesia
mengajarkan seperti itu. Karena itu, tidaklah mungkin bagi para guru untuk melakukan koreksi selama Dep. Pendidikan belum merubah atau memberi-kan
petunjuk resmi.

TANGGUNG JAWAB SIAPA ?

Maka, bila terjadi kasus-kasus serupa diatas, Departemen Pendidikan
kita jangan lepas tangan. Tunjukkanlah kepada masyarakat kita terutama
kepada para guru yang mengajarkan kesalahan ini, salah satu alasannya agar
tidak menjadi beban psikologis bagi mereka ; "acuan sistem timbang legal yang mana yang pernah diakui / diberlakukan secara internasional , yang menyatakan bahwa :

1 ons adalah 100 gram, 1 pound adalah 500 gram."?

Kalau Dep. Pendidikan tidak bisa menunjukkan acuannya, mengapa hal ini
diajarkan secara resmi di sekolah sampai sekarang ?
Pernahkan Dep. Pendidikan menelusuri, dinegara mana saja selain
Indonesia berlaku konversi 1 ons = 100 gram dan 1 pound = 500 gram ?
Patut dipertanyakan pula, bagaimana tanggung jawab para penerbit buku
pegangan sekolah yang melestarikan kesalahan ini ?

Kalau Dep. Pendidikan mau mempertahankan satuan ons yang keliru ini,
sementara pemerintah sendiri melalui Direktorat Metrologi melarang
pemakaian satuan "ons" dalam transaksi legal, maka konsekwensinya
ialah harus dibuat sistem baru timbangan Indonesia (versi Depdiknas).. Sistem
baru inipun harus diakui lebih dulu oleh dunia internasional sebelum
diajarkan kepada anak-anak. Perlukah adanya sistem timbangan Indonesia
yang konversinya adalah 1 ons (Depdiknas) = 100 gram dan 1 pound
(Depdiknas) = 500 gram. ? Bagaimana "Ons dan
Pound (Depdiknas)" ini dimasukkan dalam sistem metrik yang sudah baku
diseluruh dunia ? Siapa yang mau pakai ?.

HENTIKAN SEGERA KESALAHAN INI.

Contoh kasus diatas hanyalah satu diantara sekian banyak problema yang
merupakan akibat atau korban kesalahan pendidikan. Saya yakin masih
banyak kasus-kasus senada yang terjadi, tetapi tidak kita dengar. Salah
satu contoh kecil ialah, banyak sekali ibu-ibu yang mempraktekkan resep kue
dari buku luar negeri tidak berhasil tanpa diketahui dimana kesalahannya.

Karena ini kesalahan pendidikan, masalah ini sebenarnya merupakan
masalah nasional pendidikan kita yang mau tidak mau harus segera
dihentikan.

Departemen Pendidikan tidak perlu malu dan basa-basi diplomatis
mengenai hal ini. Mari kita pikirkan dampaknya bagi masa depan anak-anak
Indonesia. Berikan teladan kepada bangsa ini untuk tidak malu memperbaiki
kesalahan.

Sekalipun hanya untuk pelajaran di sekolah, dalam hal
Takar-Timbang- Ukur, Dep. Pendidikan tidak memiliki supremasi sedikitpun
terhadap Direktorat Metrologi sebagai lembaga yang paling berwenang di
Indonesia. Mari kita ikuti satu acuan saja, yaitu Direktorat Metrologi.

Era Globalisasi tidak mungkin kita hindari, dan karena itu anak-anak
kita harus dipersiapkan dengan benar. Benar dalam arti landasannya,
prosesnya, materinya maupun arah pendidikannya. Mengejar ketertinggalan
dalam hal kualitas SDM negara tetangga saja sudah merupakan upaya yang
sangat berat.

Janganlah malah diperberat dengan pelajaran sampah yang justru bakal
menyesatkan. Didiklah anak-anak kita untuk mengenal dan mengikuti
aturan dan standar yang berlaku SAH dan DIAKUI secara internasional, bukan
hanya yang rekayasa lokal saja. Jangan ada lagi korban akibat pendidikan
yang salah. Kita lihat yang nyata saja, berapa banyak TKI diluar
negeri yang berarti harus mengikuti acuan yang berlaku secara
internasional.

Anak-anak kita memiliki HAK untuk mendapatkan pendidikan yang benar
sebagai upaya mempersiapkan diri menyongsong masa depannya yang akan
penuh dengan tantangan berat.

ACUAN MANA YANG BENAR ?

Banyak sekali literatur, khususnya yang dipakai dalam dunia tehnik, dan
juga ensiklopedi ternama seperti Britannica, Oxford, dll. (maaf, ini
bukan promosi) menyajikan tabel-tabel konversi yang tidak perlu diragukan
lagi.

Selain pada buku literatur, tabel-tabel konversi semacam itu dapat
dijumpai dengan mudah di-dalam buku harian / diary/agenda yang biasanya
diberikan oleh toko atau produsen suatu produk sebagai sarana promosi.

Salah satu konversi untuk satuan berat yang umum dipakai SAH secara
internasional adalah sistem avoirdupois / avdp. (baca : averdupoiz).

1 ounce/ons/onza = 28,35 gram (bukan 100 g.)

1 pound = 453 gram (bukan 500 g.)


1 pound = 16 ounce (bukan 5 ons)

Bayangkan saja, bagaimana jadinya kalau seorang apoteker meracik resep
obat yang seharusnya hanya diberi 28 gram, namun diberi 100 gram. Apakah
kesalahan semacam ini bisa di kategorikan sebagai malapraktek ?

Pelajarannya memang begitu, kalau murid tidak mengerti, dihukum !!!
Jadi, kalau malapraktik, logikanya adalah tanggung jawab yang mengajarkan.
(ini hanya gambaran / ilustrasi salah satu akibat yang bisa ditimbulkan,
bukan kejadian sebenarnya, tetapi dalam bidang lain banyak sekali terjadi)

KALAU BUKAN KITA YANG MENYELAMATKAN - LALU SIAPA ?.

Melalui tulisan ini saya ingin mengajak semua kalangan, baik kalangan
pemerintah, akademis, profesi, bisnis / pedagang, sekolah dan orang tua

dan juga yang lainnya untuk ikut serta mendukung penghapusan satuan "ons
dan pound yang keliru" dari kegiatan kita sehari-hari.
Pengajaran sistem timbang dgn. satuan Ounce dan Pound
seharusnya diberikan sebagai pengetahuan disertai kejelasan asal-usul serta rumus konversi yang benar. Hal ini untuk membuang kebiasaan salah yang telah melekat dalam
kebiasaan kita, yang bisa mencelakakan / menyesatkan anak-anak kita,
generasi penerus bangsa ini.

February 8, 2009

Cara Menilai Sekretaris dan Boss

Tags

Dalam lingkungan kantor, kita sering melihat berbagai macam sifat dan karakter manusia. Kadangkala kita sulit membaca karakter-karakter mereka, berikut adalah sedikit karakter dan sifat dari karyawan kantor, dalam hal ini saya coba fokuskan pada sekretaris dan atasannya agar kitatidak salah tanggap tentang prilaku mereka.

Disusun dan ditulis oleh pakar dalam bidangnya.

Sekretaris baik - "Pak, saya ketikin ya?"
Sekretaris genit - "Pak, saya kitikin ya?"

Boss baik - "Mau dong!"
Boss nakal - "Maauu dooooongng."


Sekretaris baik - Duduk di kursi
Sekretaris genit - Duduk di lengan-kursi

Boss baik - Menarik nafas bila melihat sesuatu yang tidak benar
Boss nakal - Menarik nafas bila melihat sekretaris yang "tidak benar"

Sekretaris baik - Memijit key-board
Sekretaris genit - Memijit si-boss

Boss baik - "Kesini !"
Boss nakal - "Sini doong"

Sekretaris baik - Smoke After Lunch
Sekretaris genit - Shower After Lunch

Boss baik - "Sini naik mobil"
Boss nakal - "Sini,.. naik dong"

Sekretaris baik - Pulang larut, lembur-banyak kerjaan
Sekretaris genit - Pulang larut, LemBur-Lempengin Burung

Boss baik - "Nanti dinner bareng ya"
Boss nakal - "Nanti supper bareng yaah"

Sekretaris baik - "Sudah siap Pak?"
Sekretaris genit - "Sudah siap belum ?"

Boss baik - "Ambilkan pakaian saya di laundry"
Boss nakal - "Ambilkan handuk saya di lemari"

Sekretaris baik - Waktu tertusuk jarum "Aww"
Sekretaris genit - Waktu tertusuk jarum "Ahh"

Boss baik - "Saya puas dengan pekerjaan kamu"
Boss nakal - "Saya puas dengan permainan kamu"

Sekretaris baik - Waktu sedang tertekan "Aduuh pusing"
Sekretaris genit - Waktu sedang tertekan "Aduuhhhhhhh"

Boss baik - Memperhatikan pakaian dan kerja sekretarisnya
Boss nakal - Memperhatikan pakaian dan gaya sekretarisnya

Sekretaris baik - Pakaiannya mahal boros bahan
Sekretaris genit - Pakaiannya murah ngirit bahan

Boss baik - Suka menelan obat Dokter
Boss nakal - Suka menelan ludah

Sekretaris baik - Tebar senyum
Sekretaris genit - Tebar pesona

Boss baik - Suka daun lalapan
Boss nakal - Suka daun muda

Sekretaris baik - "Nanti mau keluar Pak?"
Sekretaris genit - "Sudah mau keluar Pak?"

Boss baik - Memilih sekretaris dari pengalaman dan kemampuannya
Boss nakal - Memilih sekretaris dari jam terbang dan keahliannya

Sekretaris baik - "Keluarnya nanti lama Pak?"
Sekretaris genit - "Keluarnya masih lama Pak?"

Boss baik - "Ini gaji kamu"
Boss nakal - "Ini bayaran kamu"

Sekretaris baik - Selalu siap melayani tamu dan bos
Sekretaris genit - Selalu siap melayani..

Karyawan baik - Membaca prosedure dan perjanjian kerja
Karyawan tidak produktif - Baca e-mail dan Postingan ini…

February 1, 2009

Salah Kirim Email

Tags

S

epasang suami isteri setengah baya yang sama-sama dari kalangan profesional merasa penat dengan kesibukan di ibukota. Mereka memutuskan untuk berlibur di Bali. Mereka akan menempati kembali kamar hotel yang sama dengan ketika mereka berhoneymoon saat menikah 30 tahun yang lalu. Karena kesibukannya, sang suami harus terbang lebih dahulu dan isterinya baru menyusul keesokan harinya.

Setelah check in di hotel di Bali, sang suami mendapati pesawat komputer yang tersambung keinternet telah terpasang di kamarnya. Dengan gembira ia menulis e-mail mesra kepada isterinya di kantornya di Jalan Sudirman, Jakarta. Celakanya, ia salah mengetik alamat e-mail isterinya dan tanpa menyadari kesalahannya ia tetap mengirimkan e-mail tersebut.

Dilain tempat di daerah Cinere, seorang wanita baru kembali dari pemakaman suaminya yang baru saja meninggal. Setibanya di rumah, ia langsung mengecheck e-mail untuk membaca ucapan-ucapan belasungkawa.

Baru saja selesai membaca e-mail yang pertama, ia langsung jatuh pingsan tak sadarkan diri.
Anak sulungnya yang terkejut kemudian membaca e-mail tersebut (tak lama kemudian jatuh
pingsan juga), yang bunyinya :


To: Isteriku tercinta
Subject: Papah sudah sampai Mah !!!
Date: 18 Mei 2006


Aku tahu pasti kamu kaget tapi seneng dapat kabar dariku. Ternyata disini mereka udah pasang internet juga, katanya biar bisa berkirim kabar buat orang-orang tercinta di rumah. Aku baru sampai dan sudah check-in. Katanya mereka juga sudah mempersiapkan segalanya untuk kedatanganmu besok. Nggak sabar deh rasanya nungguin kamu.

Semoga perjalanan kamu kesini juga mengasyikkan seperti perjalananku kemaren.

Love you Mom,


Papah



PS: Disini lagi panas-panasnya. Kalau pada mau, anak-anak diajak aja
.